Daerah NTB

Jelang Idul Adha, Simak Imbauan MUI NTB Terkait Konsumsi Kurban di Tengah Wabah PMK

Mataram (NTB Satu) – Tinggal menghitung hari, umat Muslim di Indonesia akan merayakan hari raya Iduladha 1444 H. Namun, merayakan hari raya Iduladha atau hari raya kurban di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tentu terasa berbeda.

Oleh karena itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB, mengimbau agar Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB memastikan kesehatan hewan sebelum didistribusikan kepada masyarakat yang melaksanakan ibadah kurban.

Ketua MUI NTB, Syaiful Muslim mengatakan, Islam tidak memperbolehkan konsumsi hewan yang sedang sakit. Menurut Syaiful, menyembelih hewan yang sedang sakit bukanlah perbuatan yang terpuji.

“Sebagai sesama makhluk hidup, manusia mesti turut menghormati hewan. Jangan menyembelih hewan yang sedang sakit, kasihan,” ungkap Syaiful, ditemui NTB Satu di kediamannya, Mataram, Kamis, 7 Juli 2022.

Menurut syariat Islam, hewan yang dikurbankan harus dalam kondisi sehat. Hal tersebut telah ditetapkan sebagai salah satu syarat dalam berkurban.

“Apabila terdapat sedikit cacat, pahala yang diterima tidak akan terhitung sebagai amal ibadah kurban, melainkan hanya sedekah,” terang Syaiful.

Lebih lanjut, Syaiful berpesan agar pemerintah mesti membuat masyarakat percaya bahwa daging ternak yang bakal dikonsumsi bebas dari PMK atau layak untuk dikonsumsi. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat tidak memiliki sedikit pun keraguan dalam mengkonsumsi daging kurban.

“Disnakeswan NTB harus memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa seluruh hewan yang bakal disembelih pada hari raya Iduladha bebas dari PMK dan terjamin tidak memiliki masalah apapun,” papar Syaiful.

Apabila Disnakeswan NTB telah memberikan penjelasan mengenai keamanan hewan kurban yang dikonsumsi, maka masyarakat diimbau agar tidak usah memiliki keraguan dalam mengonsumsi hewan yang bakal disembelih. Selain itu, Disnakeswan NTB perlu mengawasi kesehatan dan kehigienisan hewan yang bakal didistribusikan kepada masyarakat.

“Jika Disnakeswan NTB tidak menjamin kesehatan hewan kurban, saya khawatir nantinya malah masyarakat enggan mengonsumsi daging dan mubazir,” ujar Syaiful.

MUI NTB mengimbau agar Disnakeswan NTB benar-benar menjaga kesehatan hewan, terutama hewan yang bakal disembelih. Pasalnya, saat ini masyarakat dihantui oleh wabah PMK yang menyerang banyak hewan ternak di NTB. Oleh karena itu, kepastian dan perintah dari Disnakeswan NTB, pasti sangat ditunggu oleh masyarakat.

“Kami menyarankan supaya Disnakeswan NTB mengeluarkan pernyataan paling tidak sampai dengan satu hari sebelum Iduladha,” saran Syaiful.

Seluruh pihak mesti saling jaga dalam menekan penyebaran wabah PMK. Hal tersebut dilakukan agar tidak

terdapat pihak yang mengalami kerugian.

“Jangan lagi ada hewan kurban yang mati dengan sia-sia,” pungkas Syaiful. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button