Mataram (NTBSatu) – Sejumlah objek wisata baru di Lombok mulai bermunculan. Objek wisata tersebut awalnya merupakan lahan-lahan terlantar, yang kini menjadi sangat populer berkat sentuhan kreatif dari netizen.
Bahkan, objek wisata tersebut hanya sekadar hamparan rumput, hamparan savana, bukit dan sungai biasa. Namun, bisa menjadi daya tarik bagi kalangan wisatawan lokal. Contohnya, objek wisata Savana Repok Tepok di Bendungan Batu Jai, Lombok Tengah.
Kemudian, objek wisata menikmati matahari terbenam (sunset) di belakang PLTU Ampenan, Kota Mataram. Serta, Sungai Tampasan, Lombok Timur yang dianggap masyarakat mirip seperti sungai di Selandia Baru.
Pengamat Pariwisata dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram, Dr. I Putu Gede, M.Par., menyampaikan, munculnya sejumlah objek wisata baru ini dapat menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat, terutama wisatawan lokal.
“Karena masyarakat atau wisatawan saat ini sangat membutuhkan pilihan-pilihan objek wisata yang baru. Hal ini dipengaruhi akibat kondisi pariwisata yang tidak statis lagi,” jelasnya, Jumat, 26 Januari 2024.
Kondisi pariwisata yang tidak statis, kata Putu, ditandai dengan adanya perpindahan yang awalnya berwisata berkelompok menjadi individual.
“Perkembangan ini berawal dari anggapan ketika pergi berwisata berkelompok, tidak leluasa untuk menikmati perjalanannya. Sehingga, berkembanglah konsep individual yang memunculkan banyak tipe-tipe wisatawan,” lanjutnya.
Baca Juga: Kembangkan Wisata Alternatif, Dispar Lombok Timur Minta Semua Desa Inventarisasi Potensi Wisata
“Ada tipe yang explorer dan sebagainya. Jadi sudah tidak bergantung kepada biro perjalanan lagi untuk berwisata,” tambah Putu.
Dosen STP Mataram ini juga mengatakan, perkembangan kondisi ini bisa terjadi karena seiring perkembangan sarana prasarana pariwisata yang telah memadai.
“Aspek 3A sudah disadari dan dikembangkan, seperti Akses, Akomodasi, dan Amenitas. Membuat para wisatawan diberikan banyak kemudahan untuk memungkinkan berwisata kemana saja,” kata Putu.
Dengan adanya kondisi pariwisata yang seperti itu, ujarnya, maka muncul sejumlah objek wisata baru yang menjadi daya tarik.
“Kemunculannya itu memang bagian yang tidak bisa dibendung, karena munculnya dari ide, gagasan, kreativitas masyarakat yang melihat bahwa banyak yang membutuhkan. Apalagi sektor pariwisata, yang bisa berkembang jika ada permintaan, ada supply dan demand,” terang Putu.
Dirinya pun mengingatkan, agar objek wisata yang menjadi alternatif tersebut dijaga keberlanjutannya. Sehingga dapat terus memberikan dampak bagi pengembangan ekonomi masyarakat.
“Ini semua tugas seluruh stakeholder pariwisata, bukan hanya pemerintah, masyarakat, atau pengusaha saja. Tetapi semuanya, seperti pemerintah memiliki peran untuk melakukan pendampingan. Pengusaha menjadikannya sebagai paket wisata untuk dikunjungi dan masyarakat menjaga serta merawatnya,” tandas Putu. (JEF)
Baca Juga: Masyarakat Berharap Pemkot Mataram Beri Perhatian Destinasi Wisata “Hidden Gem”