Kota Mataram

Warga Waspada Jalan Berlubang, Pemkot Mataram Andalkan Dana Swakelola

Mataram (NTBSatu) – Meskipun Kota Mataram telah mencatatkan prestasi signifikan dengan meraih peringkat kedua sebagai kota paling maju di luar Pulau Jawa dalam Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024, tantangan dalam bidang infrastruktur masih menjadi perhatian utama.

Dari target indeks infrastruktur sebesar 84, capaian saat ini baru mencapai angka 78. Hal tersebut menunjukkan perlunya upaya lebih serius untuk meningkatkan kualitas fasilitas publik dan jaringan jalan di wilayah tersebut.

Berkaca pada realita, sejumlah warga masih mengeluhkan kondisi jalan berlubang yang membahayakan pengendara, terutama pada malam hari.

Salah seorang warga Cakranegara, Irfan merasa khawatir saat melintas di sejumlah titik jalan rusak, khususnya di daerah Selagalas dan seputar Cakranegara.

“Kalau malam, lubang-lubang di jalan itu susah dilihat, apalagi penerangan kurang. Saya sendiri hampir jatuh di dekat Jalan Pejanggik. Banyak jalan berlubang juga di Selagalas dan sepanjang Cakranegara,” ujar pria berumur 29 tahun ini, Selasa, 20 Mei 2025.

IKLAN

Kondisi serupa juga dirasakan oleh pengemudi ojek daring, Yuni (38) yang hampir setiap hari melintasi jalan kota.

“Tambal sulam itu memang solusi cepat, tapi harus konsisten dan menyeluruh. Jangan tambal sekarang, tiga bulan kemudian rusak lagi,” katanya.

Tanggapan Pemkot Mataram

Menanggapi keluhan masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram bergerak cepat melakukan perbaikan.

IKLAN

Salah satu lokasi yang mendapat perhatian adalah jalan rusak di dekat kantor Wali Kota berbatasan langsung dengan Pendopo Gubernur NTB, yang kini sudah diperbaiki.

Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Lale Widiahning mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran senilai Rp160 juta per tahun untuk program tambal sulam.

“Perbaikan jalan ini kita lakukan dengan dana swakelola. Kita beli sendiri bahannya, kerjakan dengan alat dan tenaga yang ada di kantor,” ujar Lale.

Ia menyebut, pemeliharaan jalan merupakan langkah rutin untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya di ruas-ruas utama Kota Mataram.

“Kita tidak mungkin biarkan jalan-jalan ini rusak karena berada di jantung kota,” imbuhnya.

Lale mengungkapkan, pihaknya juga menangani perbaikan jalan provinsi yang belum mendapat alokasi dari Pemerintah Provinsi NTB.

“Mudah-mudahan dengan Rp160 juta cukup. Tapi kalau tidak, tentu kita akan ajukan tambahan dana lagi,” tandasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button