Hukrim

Banyak Kasus Kekerasan Seksual di Ponpes, Akademisi Unram: Kemenag Harus Bertanggung Jawab!

Mataram (NTB Satu) – Direktur Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Unram, Joko Jumadi MH turut berkomentar soal banyaknya kasus kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) di Lombok Timur.

Dia mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) mesti turut bertanggung jawab terkait adanya kasus pelecehan yang sejumlah ponpes wilayah Lombok Timur.

IKLAN

“Urusan pondok pesantren ini di bawah Kemenag, jadi saya berpikir Kemenag harus tanggung jawab,” kata dosen Fakultas Hukum Unram ini kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Tanggung jawab yang dimaksud, sambungnya, yakni melakukan evaluasi dengan menjalankan sistem pengawasan terhadap aktivitas – aktivitas sejumlah ponpes tersebut.

Menurutnya, Kemenag saat ini terkesan agak acuh dengan maraknya kasus pelecehan di ponpes. Penilaian Joko, Kemenag tidak menunjukkan sikap yang mendukung upaya pencegahan terhadap kasus pelecehan di tiga ponpes wilayah Lombok Timur.

“Ketika ada kasus seperti ini, mereka cukup dengan berpikir pelaku dihukum,” tegasnya.

IKLAN

Padahal, pencegahan, tracking korban maupun pelaku lain perlu dilakukan, agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.

Joko mengambil contoh di salah satu Ponpes di wilayah Lombok Barat. Dia mengatakan, kasus tersebut berkaitan dengan homoseksual.

“Pondok di situ (Lombok Barat, red), mereka menutup diri dari orang luar. Padahal di situ ada anak yang menjadi korban, yang membutuhkan rehabilitasi supaya tidak bermutasi jadi pelaku,” ucap dia.

Joko menyampaikan, rehabilitasi korban tidak bisa dilakukan secara mandiri oleh pihak ponpes. Lebih-lebih jika korbannya masih di bawah umur.

“Itu butuh tenaga profesional,” tegasnya.

Dia khawatir, jika persoalan kekerasan seksual tidak cepat mendapatkan perhatian, maka tidak menutup kemungkinan kasus akan kembali terulang.

“Kalau tidak ada langkah progresif, sama saja kita membiarkan api dalam sekam yang suatu saat akan muncul kembali,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag NTB, H. Zamroni Azis saat dikonfirmasi NTB Satu via WhatsApp untuk menanggapi munculnya kasus kekerasan seksual di lingkungan Ponpes di NTB belum ingin berkomentar banyak.

“Saya masih lagi ada rapat di Lombok Timur. Besok ( Kamis 25 Mei )akan kasi keterangan saat konferensi pers di Asrama Haji,” jawabnya singkat. (KHN)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button