Daerah NTBHEADLINE NEWS

Inspektorat Audit Investigasi Keuangan Rp32 Miliar PT GNE

Mataram (NTBSatu) – Inspetorat Provinsi NTB turun tangan melakukan audit terkait pengelolaan keuangan dan usaha PT. Gerbang NTB Emas. Tim auditor terjun untuk melakukan investigasi penggunaan anggaran untuk investasi total Rp32 Miliar.

Inspektur Inspektorat Provinsi NTB, Ibnu Salim, SH.,MH membenarkan agenda audit itu. “Ya kita sedang siapkan auditnya,” kata Ibnu Salim kepada NTBSatu via WhatsApp, Rabu 24 Juli 2024.

Audit investigasi atau audit Dengan Tunjuan Tertentu (DTT) dalam istilah formal Inspektorat, sedang proses dengan menerjunkan tim auditor. “Prosesnya sudah mulai (audit, red),” jawabnya.

Informasi NTBSatu, audit investigasi keuangan kuat hubungannya dengan investasi PT GNE yang menghabiskan Rp32 Miliar, namun tak kunjung menghasilkan keuntungan. Alih alih untung, lima holding PT GNE bahkan merugi.

Sebagai gambaran, Audit DTT biasanya proses pemeriksaan keuangan di luar pemeriksaan kinerja dan keuangan. Sesuai Undang Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK, audit DTT adalah pemeriksaan hal hal lain berkaitan dengan keuangan dan pemeriksaan investigatif.

Jika dalam perjalanan pemeriksaan ada temuan kejanggalan atau indikasi penyimpangan, Ibnu Salim mebambahkan, akan jadi acuan pimpinan. Dalam hal ini Pj. Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Hassanudin.

Karena jika jadi temuan penyimpangan keuangan, akan jadi referensi Pj Gubernur mengambil sikap, utamanya tata kelola dan perbaikan sistem. “Paling tidak hasilnya menjadi acuan pimpinan dalam kebijakan tata kelola dan pembenahan managemen GNE,” jelasnya.

Apakah akan jadi rekomendasi ke Kejaksaan atau Kepolisian jika terdapat indikasi korupsi? Ibnu Salim membocorkan, kasus ini sebenarnya sudah masuk penyelidikan Aparat Penegak Hukum (APH). “Yang sekarang ini kan sudah dalam penanganan APH,” ungkapnya. Namun mantan Pj. Sekda ini enggan merinci institusi penegak hukum, apakah Kejati NTB atau Polda NTB.

Selain akan menghadapi proses audit investigasi, PT GNE yang sedang diterpa rencana perombakan manajemen melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tapi, agenda ini beberapa kali mundur sejak era Pj Gubernur Lalu Gita Ariadi, dan berlanjut pengunduran jadwal setelah pucuk pimpinan beralih ke Hassanudin.

Tapi terlepas dari agenda RUPS, Ibnu Salim memastikan, hasil ini akan jadi acuan pengambilan keputusan di rapat level tertinggi tersebut. “Ya, ini nanti menjadi referensi pimpiann sebelum RUPS,” pungkasnya.

Investasi Rp32 Miliar

Gedung GNE
Tampak depan gedung kantor utama PT. GNE NTB. Foto: Istimewa

PT GNE mengucurkan total nilai investasi untuk sektor bisnis ini, kabarnya mencapai Rp32 Miliar. Dengan rincian, sumber pinjaman bank Rp27 Miliar dan penyertaan modal Pemda Rp5 Miliar. Namun dengan investasi sebesar itu, beberapa di antaranya mengalami kerugian.

Salah satu detailing dari program itu, program Mahadesa TDC (Trade and Distribution Centre) dengan nilai investasi Rp5 Miliar. Visinya, menjadikan desa sebagai pusat perdagangan dan bekerja sama dengan Bumdes setempat. Tahun 2020 lalu, klaim program ini baru meraup untung Rp1,5 Miliar.

Lain bisnis lain adalah perdagangan kayu olahan, juga dengan nilai investasi Rp5 miliar. CV. Global NTB Emas menggerakkan operasional bisnis ini, membidangi material dan bahan bangunan. Tahun 2021 lalu, anak perusahaan ini mengekspor kayu Sonokeling ke China dengan target nilai ekspor Rp10 Miliar.

Kerugian paling besar pada investasi material dan bahan bangunan yang pada CV. Global NTB Emas. Yakni menjadi penyuplai batu split atau crushed stone, kerjasama dengan PT. Kaltimex Energi.

Salah proyek berupa suplai material ke kawasan Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah. Namun informasi NTBSatu, terjadi konflik yang berdampak menghilangnya pengusaha. Sehingga PT GNE kehilangan investasi sekitar Rp4 Miliar.

NTBSatu menerima informasi, bahwa ada pinjaman atau utang perusahaan yang nilainya mencapai puluhan miliar dan belum ter-recovery. Faktor masalahnya, akibat beberapa unit usaha yang jadi beban hutang investasi. (HAK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button