Mataram (NTBSatu) – Gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika akan terlaksana pada 27-29 September 2024 mendatang. Saat ini, ITDC dan MGPA tengah mempersiapkan sejumlah hal. Termasuk logistik.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria mengatakan, semula Dorna akan mendatangkan barang-barang untuk balapan akan pada 23-24 September 2024. Namun, Dorna mengubah jadwal itu menjadi 24-25 September 2024.
Priandhi mengungkapkan, pihaknya memerlukan koordinasi dengan sejumlah pihak, terutama Bea Cukai dan KEK Mandalika dalam mengecek barang-barang milik pembalap. MGPA akan mengatur kerja sama agar egala proses berjalan dengan jelas dan tepat waktu.
Berdasarkan pengalaman melaksanakan gelaran balap internasional, seluruh institusi dan kementerian/lembaga telah mengetahui basis kerja untuk MotoGP.
“Sehingga, seluruh koordinasi berjalan dengan baik, benar, dan cepat,” ungkap Priandhi, Sabtu, 7 September 2024.
Priandhi memastikan, seluruh persiapan pelaksanaan MotoGP, baik dari sisi balapan dan non-balapan telah siap terlaksana di Sirkuit Mandalika.
Sebelumnya, Priandhi telah berkoordinasi dengan Direktur Operasional ITDC, Troy Warokka. Koordinasi itu berkaitan dengan penyebaran publikasi MotoGP Mandalika di area bandara, Kota Mataram, Jakarta, dan sejumlah tempat lainnya.
Saat ini, Kota Mataram telah memiliki lahan promosi berupa layar LED yang besar. Selain itu, ITDC dan MGPA akan memasang baliho-baliho berupa promosi di Jakarta.
“Kami juga akan mempromosikan MotoGP Mandalika melalui media mainstream nasional,” jelas Priandhi.
Meskipun begitu, Priandhi menyebut bahwa promosi MotoGP Mandalika tidaklah terlambat. Sebab, segala proses dan bentuk promosi berjalan sesuai dengan penjadwalan yang telah ditentukan sejak awal.
Sampai saat ini, MGPA dan ITDC mengaku terus berjuang agar masyarakat semakin banyak membeli tiket MotoGP. Priandhi menginginkan, masyarakat bersedia membeli tiket MotoGP Mandalika.
Targetkan penjualan tiket maksimal
Bahkan, mereka menargetkan, tiket terjual banyak dan ajang internasional ini berjalan dengan baik. Tujuannya mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Priandhi memperkirakan akan ada penurunan jumlah penonton dari tahun pertama menuju tahun selanjutnya. Karena, gelaran pertama akan didominasi oleh orang yang penasaran, bukan penonton sejati.
Kendati demikian, pihaknya akan menemukan titik tengah mengenai jumlah sejati penonton MotoGP.
MGPA akan menyediakan sebanyak 100.000 tiket. Karenanya, MGPA siap bekerja keras meraih hasil tersebut. Mereka ingin agar dunia mengenal Indonesia melalui balapan dan sajian seni dan budayanya yang luar biasa.
Ke depannya, MGPA dan ITDC akan menampilkan gelaran tari yang memuat sajian mengenai Indonesia.
“Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya menampilkan NTB,” tandas Priandhi. (*)