Opini

Tantangan Utama dalam Menjaga Kelestarian Taman Nasional Gunung Rinjani

Gunung Rinjani, salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia, menarik ribuan pendaki setiap tahunnya dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan dan pengalaman mendaki yang menantang. Namun, dengan peningkatan jumlah pendaki, masalah tentang dampak lingkungan dan keamanan semakin menjadi perhatian utama.

Pada tahun 2024, Gunung Rinjani terus menjadi salah satu destinasi wisata paling menarik di Indonesia. Terletak di Pulau Lombok, gunung ini menawarkan pengalaman mendaki yang menantang serta pemandangan alam yang spektakuler. Namun, selama beberapa tahun terakhir, meningkatnya jumlah pendaki telah menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap lingkungan dan keamanan.

Tantangan utama yang dihadapi oleh pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani adalah bagaimana menjaga kelestarian alam, meminimalisir masalah serius terkait sampah dan sambil mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan. Peningkatan kunjungan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi lokal, tetapi juga dapat meningkatkan risiko degradasi lingkungan dan kecelakaan.

Gunung Rinjani, sebagai salah satu destinasi pendakian terpopuler di Indonesia, menghadapi masalah serius terkait sampah. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB menyebutkan potensi sampah  kawasan Gunung Rinjani diperkirakan mencapai 100 ton per tahun. Angka tersebut merujuk pada jumlah pengunjung wisatawan dan pendaki gunung ke kawasan Gunung Rinjani yang mencapai 200 ribu orang setiap tahunnya.

Tindakan yang dilakukan oleh Taman Nasional Gunung Rinjani untuk meminimalisir peningkatan jumlah sampah adalah dengan cara pendaki diwajibkan membawa kembali sampah mereka ke pos pendakian untuk dibuang dengan benar, pembersihan sampah secara rutin dilakukan oleh petugas taman nasional dan relawan untuk mengurangi akumulasi sampah di jalur pendakian, penambahan fasilitas seperti tempat sampah yang memadai di pos pendakian untuk memudahkan pengelolaan sampah, pemerintah dan otoritas setempat juga mengambil langkah-langkah untuk mengatur jumlah pendaki yang diizinkan setiap harinya, serta meningkatkan kesadaran lingkungan di antara pengunjung. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam Gunung Rinjani sambil memastikan pengalaman yang aman dan menyenangkan bagi para pendaki.

Selain itu, Gunung Rinjani juga memiliki nilai budaya dan spiritual yang penting bagi masyarakat lokal. Gunung ini dianggap suci oleh suku Sasak yang tinggal di sekitarnya, dan beberapa upacara keagamaan masih dilakukan di sana. Oleh karena itu, menjaga kelestarian alam Gunung Rinjani juga memiliki makna spiritual bagi masyarakat lokal.

Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi dalam menjaga kelestarian alam Gunung Rinjani masih belum selesai. Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, otoritas setempat, komunitas lokal, dan pengunjung untuk memastikan bahwa Gunung Rinjani tetap indah dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dengan upaya bersama, diharapkan Gunung Rinjani akan tetap menjadi destinasi wisata yang menakjubkan dan berkelanjutan untuk tahun-tahun yang akan datang.

Nama               : Desi Fitria Ningsih

NIM                : 220301107

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button