Selong (NTBSatu) – Kursi kepemimpinan Universitas Gunung Rinjani (UGR) berganti sosok dari Ali Bin Dachlan ke Basri Mulyani S.H., M.H., sejak Selasa, 2 Januari 2024 lalu.
Belum lama setelah dilantik, rektor muda itu sudah mulai merencanakan berbagai gebrakan untuk memajukan kampus yang terletak di Kabupaten Lombok Timur tersebut.
Saat ditemui di ruangannya pada Kamis, 4 Januari 2024, pria yang sudah lama mendedikasikan hidupnya di bidang advokasi dan pendidikan itu membocorkan beberapa strategi yang akan ia jajal sebagai rektor.
Jika sebelumnya Ali BD mengusung visi “Kampus yang Unggul”, Basri memilih visi yang ia rasa lebih realistis, yaitu “Kampus yang Berdaya Saing”.
Pasalnya, lanjut Basri, hingga saat ini, kampus yang berdiri sejak 1996 itu masih kalah bersaing dengan sejumlah kampus di Provinsi NTB. Sebut saja Universitas Mataram, Universitas Hamzanwadi, UIN Mataram, dan Universitas Muhammadiyah Mataram.
Berita Terkini:
- NTB Butuh Rp6,7 Triliun Bangun Sport Center untuk PON 2028
- Polres Sumbawa Amankan 2 Kilogram Sabu, Tiga Terduga Pelaku Ditangkap
- Kontribusi NTB ke PDB Nasional Rp90,05 Triliun, Sektor Pariwisata dan Pertanian Harus Dioptimalkan
- Penyaluran KUR di NTB Capai Rp5,3 Triliun hingga November 2024
“Pada proses akreditasi kemarin kita masih di posisi lima. Artinya kami bangun dulu daya saing baru kami bisa menjadi unggul,” kata Basri.
Adapun kiat yang akan dilakukan berupa peningkatan kompetensi pengajar dan pembangunan sarana dan prasarana.
“Dosen-dosen kami sudah kami dorong menempuh pendidikan lanjutan. Juga laboratorium-laboratorium sudah kami bangun, seperti lab komputer dan teknik sipil,” jelas Basri.
Basri juga bertekad untuk menggenjot komputerisasi ataupun digitalisasi di UGR. “Digitalisasi ini kami sudah mulai sejak lama. Pada pandemi Covid-19 kemarin, kita yang paling siap pambelajaran online,” ucapnya.
Selain itu, internasionalisasi melalui pertukaran pelajar akan disemarakkan mulai tahun ini. Hingga nanti UGR bisa membuka kelas bilingual sebagai salah satu indikator kampus unggul.
“Saat ini kami sudah menjajaki rencana pertukaran pelajar dengan Universitas Utrecht Belanda,” bebernya.
Basri mengklaim, terdapat dua prodi yang menjadi keunggulan Universitas Gunung Rinjani dari semua kampus di Lombok Timur.
“Di Lombok Timur hanya kami yang ada prodi hukum dan agribisnis. Dan lahan praktik pertaniannya juga kami punya,” tutupnya. (MKR)