Proyek Jembatan Sumatera Selatan – Bangka Belitung Rp13 Triliun Bermula dari Obrolan di Meja Makan

Mataram (NTBSatu) – Gagasan besar sering kali lahir dari pertemuan sederhana. Begitulah awal mula proyek Jembatan Bahtera Sriwijaya, yang akan menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dengan Bangka Belitung.
Mengutip laman resmi Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, Jumat, 27 Juni 2025, segalanya bermula saat Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru berkunjung ke Bangka Belitung pada September 2020. Ketika itu, Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman langsung menyambutnya.
Dalam suasana ramah tamah di Restoran Gale–Gale, sambil menyantap kuliner khas Bangka Belitung, lempah kuning, kedua kepala daerah sepakat untuk menginisiasi proyek besar ini.
“Dari obrolan kami tadi, kami mengambil kesempatan untuk memberi nama Jembatan Sumatera-Bangka, yaitu ‘Bahtera Sriwijaya’,” ujar Gubernur Herman Deru mengenang momen tersebut.
Kesepakatan informal di meja makan itu menjadi titik tolak dari langkah-langkah strategis yang lebih konkret.
“Ini bukan wacana baru. Perencanaan dan studi sejak lima tahun lalu, dengan estimasi anggaran sekitar Rp13 triliun,” jelasnya dalam pernyataannya di akun TikTok @palembang, Selasa, 24 Juni 2025.
Detail Engineering Design (DED) pun telah rampung. Kini proyek hanya tinggal menunggu penentuan lokasi final yang akan menjadi pembahasan dalam rapat di Bappenas.
Pembangunan Jembatan Bahtera Sriwijaya ini akan menggunakan teknologi modern, dengan tiang-tiang tinggi untuk memastikan tidak mengganggu jalur lalu lintas laut.
Kini, mimpi besar dari obrolan hangat dua pemimpin daerah di meja makan itu tengah menuju kenyataan.
Jembatan Bahtera Sriwijaya bukan hanya penghubung fisik Provinsi Sumatera Selatan dengan Bangka Belitung. Tetapi juga simbol kolaborasi, visi, dan harapan akan kemajuan yang merata di wilayah barat Indonesia. (*)