Mataram (NTBSatu) – Tim Balai Taman Nasional Gunung Rinjani alias TNGR berhasil memadamkan api yang membakar lahan di kawasan Gunung Rinjani pada Minggu, 16 Juni 2024 lalu. Puluhan hektare vegetasi dilahap si jago merah.
“Sudah, tim sudah padamkan api,” kata Kepala Seksi Wilayah I TNGR, Dwi Pangestu kepada NTBSatu, Rabu, 19 Juni 2024.
Setelah memadamkan api, tim bergerak turun kembali ke Aik berik sekitar pukul 08.00 Wita dan sampai di pos sekitar pukul 14.00 Wita. Informasi koordinat lokasi kebakaran hutan pada 08°25’42,44″ LS dan 116°24’04,96″ BT.
“Dengan perkiraan luasan areal yang terbakar kurang lebih 31 hektare,” ucapnya.
Dwi menyebut, beberapa vegetasi atau jenis tumbuhan ikut hangus pada insiden tersebut, antara lain rumput, alang-alang, dan cemara gunung. Dugaan sementara, penyebab kebakaran karena faktor alam.
“Dipicu oleh cuaca yang sangat panas,” ungkapnya.
Sebelumnya, Dwi mengatakan, lokasi terbakarnya di wilayah antara Pelawangan Aikberik menuju danau. Begitu mendapat informasi, Tim TNGR selanjutnya menuju lokasi pada Senin, 17 Juni 2024 sekitar pukul 12.00 Wita.
Berita Terkini:
- Ahsanul Khalik: Mengabdi dengan Hati, Memimpin dengan Solusi
- Sosok Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Pengusul Wapres Gibran Diganti
- Mutasi Pejabat Ditunda, Komunikasi Elite Pemprov NTB Dipertanyakan
- Netizen Lancarkan “Serangan” setelah Mobil Damkar Diminta Bayar Parkir saat Bertugas
- Ratusan Mahasiswa Tamsis Bima Bakal Diwisuda, Ada yang Lulus Hanya 3,5 Tahun
Dwi mengingatkan agar masyarakat khususnya pendaki memperhatikan rambu-rambu yang tertera di kawasan Gunung Rinjani. Bagi perokok, harapannya agar memastikan apinya telah mati.
“Jangan lupa membawa turun putung rokok,” imbaunya.
Apalagi saat ini, sambung Dwi, menurut BMKG bahwa cuaca di NTB dalam kondisi panas. Karenanya dia mengingatkan pendaki tetap waspada. Lebih-lebih untuk di wilayah savana.
“Untuk pendaki yang lewat sana, walaupun bukan jalur pendakian, agar memperlihatkan rambu rambu,” ungkapnya. (KHN)