Mataram (NTBSatu) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melaporkan sebanyak 629 bencana alam terjadi di Indonesia dalam kurun 1 Januari-18 April 2024.
Banjir menjadi bencana alam paling banyak terjadi selama periode tersebut. Tercatat, ada 408 kejadian banjir di tanah air atau setara 64,87 persen dari total bencana alam secara nasional.
Berikutnya, Indonesia dilanda 126 kejadian cuaca ekstrem selama periode yang sama. Kemudian, ada 48 kejadian tanah longsor dan 37 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Ada pula lima kejadian gempa bumi yang terjadi sepanjang tahun ini. Lalu, diikuti gelombang pasang/abrasi dan erupsi gunung api masing-masing 2 kejadian, serta kekeringan 1 kejadian.
Sementara, tidak ada satupun bencana tsunami yang terjadi di tanah air hingga pertengahan April 2024.
Berita Terkini:
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
Adapun BNPB mencatat, seluruh bencana alam tersebut telah mengakibatkan 142 orang meninggal dunia, 210 orang luka-luka, dan 14 orang hilang. Ada pula 3,12 juta orang yang menderita dan mengungsi karena bencana alam.
BNPB juga melaporkan, ada 30.273 rumah mengalami kerusakan karena bencana alam di Indonesia. Kemudian, ada 602 fasilitas berupa sekolah, tempat peribadatan, dan fasilitas kesehatan mengalami kerusakan.
Kilas balik sepanjang tahun 2023, Indonesia menghadapi 4.940 bencana alam. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 39,39 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang sebanyak 3.544 kejadian.
Berdasarkan jenisnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi bencana alam yang paling sering melanda sepanjang 2023. Tercatat ada 1.802 kejadian karhutla di tanah air pada tahun lalu.
Setelahnya ada banjir yang mencapai 1.170 kejadian pada 2023. Kemudian, Indonesia dilanda cuaca ekstrem dan tanah longsor masing-masing sebanyak 1.155 kejadian dan 579 kejadian.
Ada pula 168 kejadian kekeringan yang terjadi di dalam negeri. Lalu, gempa bumi dan gelombang pasang/abrasi sama-sama sebanyak 31 kejadian pada 2023. Selain itu, Indonesia juga mengalami erupsi gunung api sepanjang tahun lalu. Totalnya sebanyak empat kejadian yang salah satunya di Gunung Marapi, Sumatera Barat. (STA)