BERITA NASIONAL

Viral, Karyawan Kepung Bos Jepang PT Maruwa Indonesia Tuntut Gaji dan Hak Belum Dibayar

Mataram (NTBSatu) – Sebuah video viral di media sosial, memperlihatkan suasana panas di industri Tanjung Uncang, Batama, setelah PT Maruwa Indonesia berhenti beroperasi. Penghentian tersebut secara mendadak, sejak awal April 2025.

Dugaannya, perusahaan manufaktur asal Jepang ini menutup pabriknya akibat terputusnya pasokan bahan produksi dari mitra di Malaysia.

Penutupan ini sontak memicu gejolak besar di kalangan buruh, terutama karena tidak adanya pemberitahuan resmi sebelumnya. Para karyawan mengaku kecewa, marah, dan frustrasi.

Mereka menuntut pembayaran gaji, Tunjangan Hari Raya (THR), serta pesangon yang mencapai total Rp14 miliar.

Dalam video di akun Instagram @inilah_com, memperlihatkan momen dramatis saat karyawan mengepung salah satu petinggi asal Jepang PT Maruwa Indonesia.

IKLAN

Mereka meneriakkan tuntutan keras, “Bayarlah pak, kami yakin bapak banyak duit,” teriak salah satu karyawan yang ada di tempat.

Diam dan pasrah dari petinggi tersebut mengundang reaksi emosional dari warganet yang bersimpati terhadap nasib para pekerja dan bos.

“Meskipun gak banyak bicara tapi dia tetap diam, hadir, dengerin, gak kabur, apalagi nyalahin keadaan lain, respect,” tulis akun @motimot_

IKLAN

Sementara itu, akun @deskiahikhsan menunjukkan rasa simpati kepada bos perusahaan itu. “Aku lebih kasihan sama bosnya, bulan ini terasa banget, ekonomi menurun,” tambahnya.

Sebagai informasi, perusahaan yang telah beroperasi sejak 1999 ini mempekerjakan 205 karyawan dengan pembagian 49 karyawan tetap dan 156 kontrak. Kini semuanya terombang-ambing tanpa kejelasan.

Mayoritas dari mereka mengaku belum menerima gaji terakhir, pasokan jaminan sosial (pasongan), dan pesangon sesuai masa kerja. Ironisnya, pihak manajemen hanya menawarkan pesangon 0,5 kali masa kerja, jauh di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Dinas Tenaga Kerja Kota Batam dan Polsek Batuaji telah memfasilitasi upaya mediasi. Namun, hinggi kini belum menemukan titik terang.

IKLAN

Para karyawan bersikukuh menuntut hak mereka secara penuh, sedangkan manajemen PT Maruwa Indonesia belum memberikan solusi yang memadai. (*)

Berita Terkait

Back to top button