Mataram (NTBSatu) – Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) non-Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2024 masih abu-abu. Dinas Dikbud NTB sampai hari ini belum bisa memastikan apakah akan dilaksanakan kembali atau tidak.
Sebab, pelaksanaan UKG non-ASN merupakan kebijakan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Untuk tahun ini apakah akan dilaksanakan lagi tes UKG atau tidak, kita belum tahu. Masih menunggu keputusan dari Kemendikbudristek,” ujar Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Dikbud NTB, Nur Ahmad, Jumat, 2 Februari 2024.
Merespons kabar tersebut, Ikatan Guru Indonesia (IGI) NTB berharap agar pemerintah tetap melaksanakannya tahun ini. Agar memberikan kepastian status dan kesejahteraan bagi guru.
“Kami IGI NTB dan wilayah lainnya, pasti mendorong pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi para guru mendapatkan status dan kesejahteraannya, khususnya melalui UKG ini. Artinya, jangan sampai tidak ada, lebih baik proporsinya saja yang dikurangi,” kata Ketua IGI NTB, Nengah Istiqomah, M.Pd., dihubungi terpisah hari ini.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
Menurutnya, bila pelaksanaan UKG non-ASN dihapus akan memberikan rasa kekecewaan yang begitu besar kepada seluruh guru.
“Kasihan dong, nanti para tenaga pendidik jadi skeptis, kecewa. Padahal mereka sudah mengabdi lama, eh tiba-tiba tidak ada peluang lagi. Jangan sampai dihapus lah harapannya,” jelas Istiqomah.
“Karena tes UKG ini merupakan pintu karier mereka untuk menuju yang formal,” sambung Kepala SMAN 9 Mataram ini.
Pihaknya juga mendorong agar pemerintah melakukan analisis yang tepat mengenai kebutuhan guru, jika ingin ada kemajuan di bidang pendidikan.
“Jepang saja habis perang dunia yang ditanya berapa jumlah gurunya. Kita sekarang bukan berperang dengan senjata, masa tidak data jumlah dan kebutuhan guru. Sehingga, kami meminta dan mendorong pemerintah untuk segera melakukan analisis yang tepat,” tegas Istiqomah.
Sebagai informasi, pelaksanaan UKG non-ASN di NTB terakhir kali dilaksanakan pada 2023. Dalam tes tersebut, Dinas Dikbud NTB menyatakan sebanyak 1.500 guru lulus dari 1.886 yang menyelesaikan tes. (JEF)
