- Penurut dan pengguna bahasa daerah untuk berkomunikasi dengan kerabat paling besar adalah generasi Pre-Boomer dengan keterangan:
- Pre-Boomer: 85,24%
- Baby Boomer: 80,32%
- Gen-X: 75,24%
- Millennial: 72,26%
- Gen-Z: 69,90%
- Post Gen-Z: 61,70%
Untuk mengantisipasi berkurangnya penutur bahasa daerah setiap generasi, Badan Bahasa Kemendikbudristek langsung memfokuskan untuk merevitalisasi.
Dikutip dari laman resmi Badan Bahasa Kemendikbudristek, Minggu, 10 Desember 2023, pihaknya melakukan revitalisasi dengan berbagai langkah. Seperti, partisipasi intensif dari seluruh pemangku kepentingan dari perencanaan sampai kepada pelaksanaan. Salah satunya dengan cara mewajibkan menggunakan bahasa ibu/daerahnya di ranah keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintahan.
Kemudian, mengadopsi model revitalisasi yang beragam disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Penyediaan buku-buku cerita anak berbahasa daerah untuk pengayaan pembelajaran.
Berita Terkini:
- Polisi Amankan 8 Pelaku Ilegal Fishing dan Puluhan Bahan Peledak di Perairan Bima
- Pria Asal Lombok Barat Dibekuk Polisi Gegara Curi HP Perempuan saat Chek In di Hotel
- Dapat SP3, PT Autore Ngotot Lakukan Aktivitas di Perairan Sekaroh Lombok Timur
- Dugaan Korupsi SPPD Fiktif DPRD KLU Diusut Kejati NTB
Lalu, penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran di kelas-kelas awal. Kebebasan untuk memilih bahan ajar/materi mengajar sesuai dengan minat siswa bagi guru.
Mobilisasi guru dan fasilitator termasuk pegiat bahasa daerah di masyarakat untuk menjadi narasumber.
Serta, penyediaan forum apresiasi di akhir program berupa Festival bagi Penutur Muda Bahasa Daerah. (JEF)