Mataram (NTBSatu) – Beredar di media sosial, sebuah video siswi SMA di Cianjur, Jawa Barat mengantre menjalani tes urine untuk kehamilan.
Dengan pendampingan guru perempuan, satu per satu siswi memasuki toilet untuk menjalani tes kehamilan menggunakan testpack. Para guru langsung membawa hasilnya, tanpa diumumkan.
Video tersebut pun menuai kontroversi. Diketahui, SMA di Cianjur, Jawa Barat yang melakukan tes kehamilan pada siswinya itu adalah SMA Sulthan Baruna.
Kepala SMA Sulthan Baruna, Sarman menjelaskan, pihak sekolah melaksanakan program tes kehamilan rutin kepada para siswi. Kebijakan ini pihaknya ambil sejak dua tahun lalu, sebagai upaya mengantisipasi kasus kehamilan siswi yang pernah terjadi.
“Kasus terjadi sekitar tiga tahun lalu, seorang siswi hamil usai libur semester. Orang tuanya melapor dan memutuskan anaknya berhenti sekolah. Hal ini menjadi perhatian serius, sehingga kami menerapkan tes kehamilan secara berkala,” ujar Sarman, mengutip postingan Instagram @undercover, Kamis, 23 Januari 2025.
SMA Sulthan Baruna melaksankan program tes kehamilan ini setahun dua kali, yaitu setiap selesai libur semester. Menurut Sarman, pemilihan waktu tersebut karena kasus sebelumnya terdeteksi setelah libur panjang.
Sarman menambahkan, bahwa langkah ini adalah bagian dari tanggung jawab sekolah untuk mencegah pergaulan bebas. Sebab, dapat berpotensi merusak masa depan para siswi.
“Ini bentuk tanggung jawab kita, untuk memastikan para siswi tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Yang dapat merugikan masa depan mereka,” tambahnya.
Meski menuai kontroversi, beberapa netizen menilai program tersebut inovatif. Salah satu komentar datang dari dari akun Instagram @iniauf.
“Bagus ini programnya, supaya nggak ada kejadian bayi dibuang begitu saja atau dibunuh setelah lahir. Inovatif, di era sekarang memang harus, terutama Tes HIV,” tulisnya.
