Karena Sindir Gimik Gemoy, Sekjen Gelora: PKS Sepertinya Lupa Ingatan

Mataram (NTBSatu) - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, menyindir penggunaan gimik 'Gemoy' oleh Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto untuk meraup suara pada Pemilu 2024. Sindiran itu mendapat reaksi keras dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik. Baca Juga : Buah Manis Program Unggulan Zul-Rohmi Sumbang Laju Kenaikan IPM NTB "Saya menduga, PKS ini sepertinya lupa ingatan, kalau mengkritik Pak Prabowo. Padahal di setiap Pemilu, PKS-lah yang paling sering main gimik. Gimik-gimik Itu dibuat langsung secara resmi oleh PKS sebagai partai," kata Mahfuz Sidik dalam rilisnya Selasa 28 November 2023. Salah satu gimik yang dibuat PKS yakni program SIM seumur hidup dan bebas pajak kendaraan bermotor (STNK) dalam Pemilu 2019 lalu. Gimik ini telah menaikkan suara PKS pada Pemilu Legislatif 2019. "Mana buktinya, kan nggak ada sampai sekarang. Itu berarti soal SIM seumur hidup itu gimik saja dalam kampanye. Kalau soal gimik, PKS itu ahlinya, bukan Prabowo," katanya. Baca Juga : Dikbud NTB Buka Suara Soal Dugaan Sekolah Lakukan Maladministrasi Mantan kader PKS itu mengingatkan, agar PKS tidak lupa ingatan, bahwa pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 lalu, PKS mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Ketika itu, yang mengarahkan dukungan adalah Sohibul Iman selaku Presiden PKS. "Jadi kalau PKS sekarang mengkritik Prabowo dibilang tidak punya ide atau gagasan, padahal Pemilu 2014 dan 2019 mengusung calon presiden Prabowo Subianto. Kalau Prabowo tidak punya ide, ngapain didukung dulu sama PKS," kilahnya. Baca Juga : Buah Manis Program Unggulan Zul-Rohmi Sumbang Laju Kenaikan IPM NTB Dengan dua hal itu, Mahfuz kembali menegaskan, bahwa PKS dan Sohibul Iman lupa ingatan. Ia menilai Sohibul sengaja menebar gimik untuk melakukan serangan secara pribadi kepada Prabowo Subianto, yang dinilai memiliki ide lebih baik dan punya narasi besar dibandingkan capres yang didukungnya. "Pak Prabowo itu justru capres yang punya ide dan gagasan, dibandingkan capres lainnya. Itu sudah disampaikan dalam berbagai kesempatan sejak dulu. Dalam kampanye juga sudah ada 17 program prioritas Prabowo dan 8 program cepat Prabowo. Itu semua program dan ide, bukan gimik," katanya. Sekjen Partai Gelora menegaskan, bahwa gimik Gemoy tersebut bukan berasal dari Prabowo maupun tim kampanyenya, tetapi merupakan penyebutan dari netizen yang merasa gemas melihat sosok Menteri Pertahanan itu Baca Juga : Dikbud NTB Buka Suara Soal Dugaan Sekolah Lakukan Maladministrasi "Jadi gemoy itu bukan ide Pak Prabowo, juga bukan dari TKN, itu dari netizen. Kalau PKS mau marah , silahkan ke netizen. Kalau marah, marah ke netizen, nggak perlu buat gimik-gimik, kita tahu siapa PKS," pungkas Mahfuz Sidik. Baca Juga : Buah Manis Program Unggulan Zul-Rohmi Sumbang Laju Kenaikan IPM NTB Diketahui, dalam acara 'Kick Off Kampanye Nasional PKS: Road to Final 2024' di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu 26 November 2023) lalu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman menyindir pihak yang menggunakan gimik gemoy dan santuy untuk meraup suara pada pemilu 2024 dan tak mau beradu gagasan. "Sekarang ada istilah gemoy, santuy, seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy. Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," tandasnya. (ADH) Baca Juga : Dikbud NTB Buka Suara Soal Dugaan Sekolah Lakukan Maladministrasi