“Coba saja lihat di destinasi mana para wisatawan yang datang ke Lombok bisa melihat cidomo ini. Saya kira hanya di Gili saja, selain itu tidak ada,” tambahnya.
Menurutnya, sangat sayang bila transportasi tradisional ini dihilangkan, karena wilayah Gili sangat bagus untuk mengabadikannya.
“Kita sayangkan kalau akan diganti cidomo itu. Kita sangat sayangkan sekali,” ujar Koordinator Ritual Tradisi Majelis Adat Sasak ini
Ia juga menuturkan, jangan sampai alasan mengganti transportasi cidomo ini hanya karena tidak sinkronnya dalam menentukan harga.
“Tidak masuk akal dengan alasan itu, kemudian simbol transportasi yang unik secara budaya diganti. Sayang sekali,” ungkapnya.
Termasuk dengan alasan kotoran hewannya sehingga cidomo diganti, kata Abdurrahim, itu sudah alasan lama.
“Sekarang sudah ada solusinya itu, dengan membuat kantung di bawah kudanya. Kalau masalah ini muncul lagi, maka ayo kita cari bersama solusinya. Duduk bareng dulu, jangan asal buat kebijakan, apalagi yang menghilangkan kebudayaan dan sejarah daerah kita sendiri,” ujarnya. (JEF)
Baca Juga :
- Cidomo di Gili Tramena Diganti Kendaraan Listrik, Kadispar NTB: Jika Bagus Kenapa tidak?
- Masyarakat Keluhkan Kotoran Kuda Cidomo, Dishub akan Larang Beroperasi Jika Tetap Nakal
- Kusir Cidomo di Mataram Berharap Tetap Beroperasi Walau Terancam Sanksi
- Wacana Cidomo di Gili Tramena Diganti Sepeda Listrik Silakan Saja, Tapi…