Mataram (NTB Satu) – Defisit anggaran yang dialami oleh hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi NTB dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jika pemerintah daerah tidak melakukan antisipasi dengan baik.
Anggaran masing-masing OPD lingkup Pemprov NTB tengah menjadi persoalan. OPD merasa kesulitan untuk melaksanakan program-program strategis yang sudah direncanakan.
Menurut Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (Unram), Dr. M. Firmansyah, salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah belanja pemerintah atau government spending.
“Kita khawatir, kalau OPD-OPD ini minim liquiditas (anggaran), khawatirnya terkoreksi pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Baca Juga :