Mataram (NTBSatu) – Remaja berusia 17 tahun asal Iran Armita Geravand meninggal pada hari Sabtu, 28 Oktober 2023 kemarin. Sebelumnya ia sempat terluka dalam sebuah insiden yang diduga melibatkan polisi moral.
Setelah insiden tersebut, Armita Geravand mengalami koma selama berminggu-minggu di Teheran sejak 1 Oktober 2023. Ia koma setelah mengalami cedera pada sebuah insiden di Stadiun Metro Meyden-E Shohada atau Lapangan Martir di Teheran Selatan.
Berita Terkini:
- Fahri Hamzah Bertemu Seskab Teddy, Berdiskusi Santai Ditemani Air Kelapa hingga Nasi Padang
- Guru Besar Unram Minta Gubernur Batalkan Rekomendasi 7 Calon Direksi Bank NTB Syariah
- 113 Dosen Lolos Hibah, STKIP Taman Siswa Bima Gelar Koordinasi Teknis dan Penguatan Publikasi
- Realisasi Anggaran Hambat Pertumbuhan Ekonomi NTB, BPKAD: OPD Sudah Bisa Berkontrak
“Kerusakan otak pada korban menyebabkan dia mengalami koma selama beberapa waktu dan dia meninggal beberapa menit yang lalu,” kata laporan media IRNA yang dilansir dari AP, Minggu, 29 Oktober 2023.
“Menurut teori resmi dokter yang menangani Armita Geravand, setelah tekanan darah turun secara tiba-tiba, dia terjatuh, cedera otak, diikuti kejang terus menerus, penurunan oksigenasi otak, dan edema otak.” tandasnya.
Hingga saat ini belum diketahui apa yang terjadi setelah Armita Geravand memasuki kereta pada 1 Oktober 2023.