Mataram (NTBSatu) – Indonesia mencatatkan ekspor ke Iran sebesar US$195,13 juta sepanjang 2023.
Kendati Iran sedang mengalami karut-marut di tengah memanasnya konflik geo-politik dengan Israel, nampaknya hal ini tidak mempengaruhi kerjasama dan hubungan dagangannya dengan Tanah Air.
Buah-buahan menjadi komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke Iran pada 2023. Pasalnya, ekspor komoditas dengan kode HS 08 itu mencapai US$57,91 juta pada tahun lalu.
Indonesia juga mengeskpor kendaraan dan bagiannya ke Iran senilai US$50,32 juta pada 2023. Lalu, ekspor berbagai produk kimia dari Indonesia sebesar US$19,58 juta.
Sementara itu, ekspor kayu dan barang dari kayu ke Negara Islam yang terletak di Kawasan Timur Tengah itu senilai US$18,95 juta. Kemudian, ekspor lemak dan minyak hewani/nabati tercatat sebesar US$11 juta.
Berita Terkini:
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
Ada pula ekspor komoditas unggulan lainnya, seperti kopi, teh, dan rempah-rempah Indonesia ke Negeri yang dulu dikenal dengan nama Persa ni, sebesar US$5,95 pada tahun lalu. Sedangkan, ekspor berbagai makanan olahan Indonesia ke Iran tercatat senilai US$5,41 juta.
Lebih lanjut, ekspor mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya senilai US$4,17 juta.
Guna merawat kerja sama bilateral dengan negara dengan mayoritas penduduk muslim tersebut, Indonesia turut melakukan ekspor 40 komoditas lainnya ke negara tersebut.
Untuk informasi yang lebih lengkap, berikut ini adalah daftar komoditas yang diekspor Indonesia ke Iran pada 2023:
[08] Buah-buahan: US$57,91 juta
[87] Kendaraan dan bagiannya: US$50,32 juta
[38] Berbagai produk kimia: US$19,58 juta
[44] Kayu dan barang dari kayu: US$18,95 juta
[15] Lemak dan minyak hewani/nabati: US$11 juta
[09] Kopi, teh, dan rempah-rempah: US$5,95 juta
[21] Berbagai makanan olahan: US$5,41 juta
[84] Mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya: US$4,17 juta
[54] Filamen buatan: US$3,69 juta
[85] Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya: US$3,13 juta
[34] Sabun dan preparat pembersih: US$3,06 juta
[29] Bahan kimia organik: US$3,02 juta
[18] Kakao dan olahannya: US$2,53 juta
[30] Produk farmasi: US$1,23 juta
[33] Minyak atsiri, wewangian, dan kosmetik: US$1,18 juta
[62] Pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan): US$663179,27
[56] Kain kempa, benang khusus, dan benang pintal: US$456.916,01
[40] Karet dan barang dari karet: US$425.346,24
[76] Aluminium dan barang daripadanya: US$305.587,5
[32] Sari bahan samak dan celup: US$258.109
[96] Berbagai barang buatan pabrik: US$235.059,5
[39] Plastik dan barang dari plastik: US$230.531,64
[55] Serat stapel buatan: US$218.319,15
[52] Kapas: US$186.018,63
[03] Ikan, krustasea, dan moluska: US$182.043,98
[25] Garam, belerang, batu, dan semen: US$160.731
[70] Kaca dan barang dari kaca: US$108.891,58
[46] Barang anyaman: US$81.690,19
[88] Kendaraan udara dan bagiannya: US$75.350,01
[48] Kertas, karton, dan barang daripadanya: US$60.711,5
[26] Bijih logam, terak, dan abu: US$55.380
[83] Berbagai barang logam tidak mulia: US$55.231,25
[12] Biji dan buah mengandung minyak: US$51.513,38
[19] Olahan dari tepung: US$42.598,6
[28] Bahan kimia anorganik: US$27.184,16
[05] Produk hewani: US$17.021,55
[90] Instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis: US$15.985,46
[94] Perabotan, lampu, dan alat penerangan: US$15.255,85
[71] Logam mulia dan perhiasan/permata: US$14.083,6
[42] Barang dari kulit samak: US$13.392,62
[14] Bahan anyaman nabati: US$10.500
[63] Barang tekstil jadi lainnya: US$8.333,84
[98] Kendaraan bermotor dan komponennya (terbongkar tidak lengkap): US$8.049
[61] Pakaian dan aksesorinya (rajutan): US$6.957,04
[99] Piranti lunak, barang digital dan barang kiriman: US$5.097,52
[73] Barang dari besi dan baja: US$4.364,8
[67] Barang dari bulu unggas, bunga artifisial, dan wig: US$1.000
[49] Produk industri percetakan: US$133. (STA)