Lombok Timur (NTBSatu) – Sejumlah masyarakat dari Kecamatan Sambelia mendemo Polres Lombok Timur pada Jumat, 19 April 2024 kemarin.
Aksi itu sebagai bentuk protes masyarakat, akibat tidak ditahannya seorang terduga pelaku pencabulan anak kandung yang terjadi di kecamatan tersebut. Bahkan pelaku diduga sampai menghamili darah dagingnya yang masih berstatus pelajar tersebut.
Sebelumnya, terduga pelaku inisial S diamuk warga hingga babak belur karena kedapatan sedang berada di rumah. Padahal sebelumnya, terduga pelaku sempat mengamankan diri ke Polres Lombok Timur.
Sementara, penyidik melalui Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman, mengatakan penahanan tidak dilakukan kepada S karena belum cukupnya bukti.
“Masih dalam pengamanan diri. Dan kasus hukum tetap berjalan, tapi belum bisa ditetapkan sebagai tersangka/tahanan,” kata Osman, Sabtu, 20 April 2024.
Berita Terkini:
- Fahri Hamzah Bertemu Seskab Teddy, Berdiskusi Santai Ditemani Air Kelapa hingga Nasi Padang
- Guru Besar Unram Minta Gubernur Batalkan Rekomendasi 7 Calon Direksi Bank NTB Syariah
- 113 Dosen Lolos Hibah, STKIP Taman Siswa Bima Gelar Koordinasi Teknis dan Penguatan Publikasi
- Realisasi Anggaran Hambat Pertumbuhan Ekonomi NTB, BPKAD: OPD Sudah Bisa Berkontrak
Selain itu, lanjut Osman, korban bersama dengan ibunya sampai saat ini belum bersedia memberikan keterangan.
Pihak kepolisian pun meminta agar pemerintah desa setempat dapat memberikan pendampingan kepada korban, agar dapat memberikan keterangan yang lengkap.
Osman pun menyebut, pihak desa setempat telah menyanggupi permintaan tersebut. Bahkan pihak desa bersedia mengeluarkan terduga pelaku dari database kependudukan.
“Pelaku sekarang sudah diamankan di Polres Lombok Timur,” ucap Osman. (MKR)