Mataram (NTBSatu) – Seorang siswi berusia 16 tahun asal Kecamatan Selong, Lombok Timur, melahirkan secara diam-diam di toilet Puskesmas Selong. Ia meninggalkan bayinya tanpa busana.
Kasus ini mengejutkan warga dan memicu reaksi serius dari pihak kepolisian serta tenaga medis.
Siswi inisial SN itu awalnya datang ke Puskesmas Selong pada Jumat malam, 1 Mei 2025. Yang mengantar adalah orang tuanya. Mereka datang tanpa menjelaskan kondisi kesehatannya.
Sesampainya di sana, SN melahirkan seorang diri di toilet di dekat ruang jaga perawat IGD. Setelah melahirkan, ia kemudian meminjam gunting kepada petugas piket dengan alasan tidak jelas, lalu menggunakan alat tersebut untuk memotong tali pusar bayinya.
Tanpa memberitahu siapa pun, SN meletakkan bayi perempuan tersebut di dekat kloset toilet dalam kondisi tanpa busana. Hanya ditutupi penutup bak yang ada di dalam ruangan.
Ia kemudian keluar dari toilet dengan wajah pucat, mendapat suntikan dari petugas, dan pulang ke rumah seolah tidak terjadi apa-apa.
Sekitar pukul 20.30 Wita, Hilmi Abdu Rizal Hadi yang sedang menunggu istrinya di IGD, mendengar suara tangisan bayi dari dalam toilet.
“Istrinya, Yunita Wijayanti, meminta Hilmi mengecek dan menemukan bayi terlentang di lantai toilet dengan kepala menghadap ke barat,” kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman.
Bayi dibawa ke RSUD Selong
Penemuan ini langsung dilaporkan ke perawat UGD, M. Mahpuz Tohir. Tim kesehatan selanjutnya memberikan pertolongan pertama sebelum bayi dirujuk ke RSUD dr. R. Soejono Selong.
Petugas medis mencatat bayi tersebut memiliki berat 2,2 kg dan panjang 47 cm. Bidan Puskesmas Selong, Dilan Tarolina menyatakan, kondisi kulit bayi masih kuning. Menandakan usianya sekitar dua hingga tiga hari. Bayi juga mengalami hipotermia dan kadar gula darahnya hanya 82 mg/dL, di bawah standar normal.
Setelah menerima laporan warga, polisi langsung melakukan penyelidikan. Petugas memeriksa rekaman CCTV dan berhasil mengidentifikasi SN sebagai ibu dari bayi tersebut.
Polisi kemudian mengamankan SN di rumahnya dan membawanya ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan,
Dalam pemeriksaan, SN mengaku bahwa bayi tersebut adalah hasil hubungan intim di luar nikah dengan seorang pemuda dari kecamatan yang sama. Hubungan itu terjadi berulang kali di lapak sepi sekitar Pantai Labuhan Haji sejak pertengahan 2024. (*)