Mataram (NTB Satu) – Sejak beberapa pekan lalu saat menjelang MotoGP di Sirkuit Mandalika, lajur transportasi di depan Pasar Kebon Roek kembali lancar setelah sekian lama selalu mengalami kemacetan.
Hal ini disebabkan oleh pedagang dan parkiran yang tidak tertata di bagian depan pasar, terutama saat pagi hari.
Aktor yang berperan dibalik lancarnya mobilisasi tersebut adalah Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram, Satpol PP Kota Mataram, dan Kepala Pasar Kebon Roek.
Di mana untuk mengurai kemacetan tersebut, para pedagang yang sebelumnya berjualan di luar lapak atau di area parkir pasar, kini diharuskan masuk menempati lantai dua.
Dengan begitu, area parkir akan kembali berfungsi sebagaimana mestinya, dan pedagang atau kendaraan parkir yang menutup bahu jalan tidak akan ditemui lagi.
Seorang pengendara motor bernama Edi, yang saat itu baru datang ke Pasar Kebon Roek mengapresiasi kerapian pasar dan kelancaran lalu lintas di pasar tersebut. Menurutnya, hal tersebut adalah keinginan semua orang sejak dulu yang harus terus dipertahankan.
“Kalau seperti ini (lancar) enak, dari dulu kita nunggu yang begini. Harus dipertahankan, jangan sampai untuk kepentingan sesaat,” ujarnya pada Kamis, 24 Maret 2022.
Seperti sebagian pedagang, kebijakan tersebut disambut baik. Namun menurut mereka, masih ada pedagang yang tidak menaati aturan tersebut dan berpotensi menimbulkan kesemrawutan dan rasa iri antar pedagang. Disinyalir hal tersebut terjadi karena petugas penertiban yang dirasa kurang tegas pada pedagang yang ngeyel.
“Kalau kita paham, sebenarnya bagus sekali tujuan mereka (petugas) itu, tapi sudah kewalahan sama pedagang yang nakal. Sebagian banyak kita sudah naik, tapi masih ada juga yang tidak mau,” terang seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya.
Ia juga mengungkapkan, banyak sekali pedagang yang mengeluh setelah dinaikkan ke lantai atas, karena sedikitnya pembeli yang naik berbelanja.
“Banyak yang protes, tidak ada pembeli. Kita jual bahan pokok di atas, sedangkan di bawah juga masih ada yang jual, pembeli jadi malas naik. Yang bagus itu dikhususkan di satu tempat khusus bahan pokok, dan tempat lain juga khusus jualannya,” imbuhnya.
Menurut keterangan salah satu Satgas Perdagangan yang ditemui di lapangan, para pedagang masih boleh melapak di area parkir sebelah timur pada siang sampai sore hari. Namun meskipun sudah diberikan toleransi dan dilakukan patroli setiap hari, tetap ada yang melanggar dan melewati batas anjuran.
“Ndak boleh disini (area parkir barat) perjanjiannya. Kalau pagi harus di dalam, siang baru boleh keluar sekitar jam tiga,” ujar Mawardi sambil penunjuk lapak penjual ikan.
Penataan pasar guna memperlancar mobilisasi tidak hanya dilakukan di Pasar Kebon Roek. Penertiban tersebut juga sudah dilakukan di Pasar Mandalika dan Pasar ACC Ampenan. (RZK)