Mataram (NTBSatu) – Perayaan Lebaran Topat Rabu, 17 April 2024 di Kota Mataram merupakan tradisi budaya dan keagamaan yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Perayaan Lebaran Topat tersebut digelar di Makam Bintaro, Ampenan dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana.
Selain di Makam Bintaro, Ampenan, pusat perayaan juga berlangsung di Taman Wisata Pantai Loang Baloq yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Mataram, TGH. Mujiburrahman. Di kedua lokasi ini, pelaksanaan lebaran topat berlangsung meriah.
Sholawat mengiringi Wali Kota Mataram beserta tamu undangan saat memasuki area makam Bintaro.
Kegiatan diawali dengan prosesi Ngurisan, yang merupakan pemotongan rambut bayi yang baru berumur tujuh hari oleh beberapa tokoh agama setempat, Walikota dan beberapa OPD Kota Mataram.
Berita Terkini:
- Pengendalian Inflasi NTB Telan Anggaran Rp295,33 Miliar
- Pembalap ARRC 2024 Sempatkan Nikmati Mandalika Sebelum Balapan
- Didampingi Staf Ahli Wapres, Aji Rum Kawal Penuntasan Lahan Pembangunan IAIN Bima
- Inspektorat Audit Investigasi Keuangan Rp32 Miliar PT GNE
Mohan menyampaikan rasa syukur karena dapat terselenggaranya perayaan Lebaran Topat di Makam Bintaro, Ampenan.
“Dengan mengungsung tema, Hikayat Ketupat Mentaram, Pemkot Mataram bisa menyelenggarakan Lebaran Ketupat tahun ini, di dua tempat, Makam Bintaro dan Loang Baloq,” katanya Rabu, 2024 dalam sambutannya.
Ratusan masyarakat Kota Mataram yang turut memeriahkan acara tersebut berdatangan sekaligus melakukan ziarah ke makam keluarga.
Selain itu, terdapat satu tenda yang terisi oleh belasan dulang yang ditutup menggunakan tembolak merah yang akan disajikan kepada tamu dan undangan.
Mohan juga mengatakan makna lebaran ketupat ini agar tradisi keagamaan syiar dakwah tetap dilakukan.
“Topat ini saya maknai agar menjadi syiar bahwa tradisi agama yang ada di Lombok masih terjaga,” jelasnya.
Pada perayaan ini, dilakukan tradisi pemotongan ketupat agung yang disusun dalam wadah besar.
Cuaca di Makam Bintaro cukup terik, akan tetapi tidak mengurangi rasa semangat warga yang memeriahkan perayaan hingga akhir. (WIL)
