Kota Bima (NTBSatu) – Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini terlihat tiba-tiba menangis saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Rabu, 20 Maret 2024.
Dalam siaran langsung Chanel YouTube Komisi VIII DPR RI, momen Risma mengeluarkan tangisannya itu, saat ia mendengar cerita dari Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar, M. Ali Ridho.
Pada kesempatan itu, Ridha bercerita kisah seorang perempuan Lansia asal Magetan bernama Semi (90 tahun) yang tak dapat bantuan sosial (bansos) pemerintah.
Perempuan tersebut, kata Ridha, hidup sebatang kara dan dia harus menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja membuat kerupuk lempeng dengan bayaran hanya Rp5.000.
“Dan itu tentu tidak cukup untuk menghidupi dirinya dan saya sempat, Bu, saya datang,” cerita Ridha dalam siaran tersebut.
Berita Terkini:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
Ridha mengaku, dirinya pernah datang langsung ke rumah Semi. Sambil menahan tangis dan sesekali sesegukan, Ridha menceritakan bahwa Semi hanya memakan tahu dan kacang panjang yang direbus, lantaran tidak memiliki beras.
“Saya tahu ini temuan saya satu sampai dua kasus saja. Saya yakin ibu menteri temukan seperti ini, Karena wilayah yang ibu tangani di seluruh nusantara ini,” ucap Ridha.
“Yang kasihan itu dia sering melihat tetangganya menerima bantuan. Tetapi, dirinya tidak menerima bantuan,” sambungnya.
Mendengar cerita itu, terlihat muka Risma yang disorot kamera ikut menangis sambil mengusap air matanya dengan tangan.
Di sisi lain masih di desa yang sama, informasi yang didapatkan Ridha, ada sejumlah pihak yang menerima bansos namun tidak berhak menerimanya.
Oleh karena itu, Ridha berharap ada solusi dan kejelasan dari pemerintah terkait data penerima bantuan.
“Ridha meyakini bahwa Risma sebagai menteri tentu banyak menemukan kasus serupa,” pungkasnya. (MYM)