Pemkab Sumbawa Bangun 298 Infrastruktur Pertanian di Wilayah Kering
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa membangun 298 infrastruktur pertanian, untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah kering dan terpencil.
Program ini menjadi bagian strategi pemerataan pembangunan sektor pangan di bawah kepemimpinan Bupati, Syarafuddin Jarot dan Wakil Bupati, Mohamad Ansori.
Program menyasar daerah yang selama ini mengalami keterbatasan air, termasuk Ropang, Lantung, Orong Telu, dan Bantulanteh.
Pembangunan infrastruktur ini meliputi sumur dalam, cek dam, kantong air, irigasi perpipaan dan perpompaan. Kemudian, rehabilitasi bendung, jaringan irigasi tersier, sumur gali, sumur dangkal, serta 6 kilometer jalan usaha tani.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ni Wayan Rusmawati mengatakan, program ini menjadi implementasi visi pemerintahan Jarot–Ansori untuk membangun dari pinggiran.
“Pemerintah ingin semua petani, termasuk di daerah upland, memiliki akses air yang layak untuk pertanian. Ini bentuk komitmen pemerataan pembangunan,” ujar Rusmawati, kepada wartawan, Senin, 10 November 2025.
Rusmawati menambahkan, ketersediaan air menjadi fondasi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. Pembangunan infrastruktur secara serentak di seluruh kecamatan ini harapannya mampu mengurangi ketimpangan antarwilayah, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
Selain aspek fisik, pemerintah juga menekankan agar program pertanian memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
“Pak Bupati dan Wakil Bupati memberikan perhatian penuh agar pembangunan tidak berhenti pada proyek fisik saja. Tetapi benar-benar bermanfaat bagi petani,” katanya.
Program ini menegaskan komitmen Pemkab Sumbawa dalam membangun daerah pinggiran secara merata, dan menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi lokal.
Pemerintah menargetkan, infrastruktur yang dibangun akan meningkatkan produksi pangan lokal dan menjamin pasokan pangan tetap stabil di tengah tantangan perubahan iklim.
“Investasi air ini adalah langkah jangka panjang untuk pertanian Sumbawa yang lebih tangguh dan mandiri,” tambah Rusmawati. (*)



