Ekonomi Bisnis

Inflasi Mataram Terkerek Naiknya Tomat dan Cabai

Mataram (NTBSatu) – Lonjakan harga kebutuhan pokok kembali dirasakan warga Kota Mataram. Kenaikan harga tomat dan cabai rawit menjadi pemicu utama inflasi di ibu kota NTB tersebut pada Juni 2025.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, inflasi bulanan (monthtomonth) Kota Mataram tercatat sebesar 0,43 persen, sementara secara tahunan (yearonyear) mencapai 2,14 persen.

Meski angka tahunan ini merupakan yang terendah di NTB, tekanan dari sektor pangan cukup terasa di lapangan.

Sumiatun, salah satu pedagang sayur di Pasar Kebon Roek, mengaku kenaikan harga tomat terjadi dalam beberapa minggu terakhir.

IKLAN

“Harga tomat naik terus, sekarang sampai Rp25 ribu per kilo. Biasanya paling tinggi Rp12-15 ribu. Pembeli jadi banyak yang ngeluh dan beli sedikit-sedikit,” keluhnya kepada NTBSatu, Rabu, 2 Juli 2025.

Selain tomat, harga cabai rawit juga mengalami lonjakan signifikan. Kedua komoditas ini ikut menyumbang tingginya tekanan inflasi di Mataram.

“Pembeli sekarang pilih-pilih, banyak yang cuma beli separuh dari biasanya. Kita juga bingung mau ambil stok banyak atau tidak,” tambahnya.

IKLAN

Sementara Kepala BPS Provinsi NTB, Wahyudin menyampaikan, kenaikan harga bahan pangan menjadi faktor utama penyumbang inflasi.

“Harga-harga kebutuhan pokok seperti tomat, cabai rawit, dan beras mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” jelas Wahyudin.

Meski begitu, jika dibandingkan dua wilayah IHK lainnya di NTB, inflasi tahunan Kota Mataram masih yang paling rendah, yakni 2,14 persen dengan IHK sebesar 108,58. Kabupaten Sumbawa mencatat inflasi tertinggi sebesar 3,02 persen.

IKLAN

Naiknya harga komoditas penting seperti tomat dan cabai, warga berharap pemerintah bisa mengambil langkah agar harga-harga kembali stabil.

“Semoga bisa cepat turun. Kalau harga terus naik begini, berat juga untuk kami yang jualan kecil-kecilan,” harap Sumiatun. (*)

Berita Terkait

Back to top button