Kota Mataram

Kota Mataram Belum Masuk Daftar Lokasi Potensial Proyek Pengolah Sampah Jadi Energi Listrik

Mataram (NTBSatu) – Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq menilai, Kota Mataram belum masuk dalam daftar wilayah aglomerasi yang layak menjadi lokasi pembangunan instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

“Tetapi saya akan lihat nanti dengan Pak Gubernur setelah mengunjungi TPA Kebon Kongok. Apakah akan ada kemungkinan mengarah ke WastetoEnergy (WtE), yaitu mengacu pada teknologi pengolahan sampah yang mengubah sampah menjadi energi,” kata Hanif, saat mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya, Kota Mataram, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Hasil verifikasi tim Kementerian LH, baru tujuh lokasi yang layak menjadi lokasi pembangunan instalasi PSEL. Di antaranya: Denpasar Raya, Yogyakarta Raya, Semarang Raya, Bekasi Raya, Tangerang Raya, Bogor Raya, dan Medan Raya.

“Jakarta dan Bandung belum masuk, karena tidak miliki tanah dan air,” ujarnya.

Minggu ini, lanjutnya, tim gabungan Kementerian LH sedang memverifikasi kelayakan kota-kota lain, yang punya kemungkinan menjadi lokasi pembangunan instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). “Kalau untuk Pulau lombok, sepertinya belum masuk,” katanya.

Ia mengatakan, masalah sampah merupakan salah satu persoalan yang cukup kompleks. Secara nasional hampir semua kabupaten dan kota krisis pengelolaan sampah. Namun, di Kota Mataram terbilang masih cukup aman.

Ia menilai, pengolahan sampah di NTB, khususnya Kota Mataram, terbilang cukup bagus. Apalagi dengan keberadaan TPST Sandubaya. Hanya saja, perlu ada solusi untuk mengelola sisa-sisa sampah di TPST tersebut.

“Jadi perlu ada lagi bertahap untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pemerintah Pusat akan mendorong penyelesaian sisa-sisa ini dengan segera,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan TPST Sandubaya masih perlu ditingkatkan kapasitas penampungannya. Mengingat produksi sampah di Kota Mataram bisa mencapai 200 ton lebih dalam sehari. Sedangkan, TPST Sandubaya hanya dapat mengolah sekitar 40 ton sampah per hari.

“Jadi ada sisa 160 ton yang akan ditangani oleh teman-teman Pemkot Mataram. Tentu ini perlu ditingkatkan kapasitasnya,” kata Hanif. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button