Mataram (NTBSatu) – Banjir yang menerjang Kota Mataram pada Minggu, 6 Juli 2025, membuat sejumlah sekolah terendam. Ketinggian air yang mencapai lebih dari dua meter, berdampak pada aktivitas belajar mengajar karena sarana prasarana rusak.
Merespons cepat kondisi darurat ini, Dinas Pendidikan Kota Mataram langsung menerbitkan surat edaran resmi yang memberikan dispensasi belajar dari rumah (daring) bagi sekolah-sekolah yang terdampak.
“Kami sudah keluarkan surat edaran untuk sekolah terdampak. Mereka dapat dispensasi untuk belajar dari rumah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf, Kamis, 10 Juli 2025.
Yusuf menyebutkan beberapa sekolah mengalami dampak cukup parah, di antaranya, SDN 32 Ampenan, SDN 10 Ampenan, SDN 12 Cakranegara, SLB A YPTN Mataram dan SMPN 13 Mataram.
Ia menegaskan, pihak sekolah wajib segera melaporkan kerusakan yang terjadi. Mulai dari bangunan, sarana prasarana, buku pelajaran, hingga alat elektronik agar bisa segera pihaknya tindaklanjuti untuk mengajukan bantuan ke pemerintah pusat.
“Sebelum dispensasi diberikan, sekolah harus laporkan kerusakan secara lengkap. Ini penting untuk pemulihan pasca bencana,” tegas Yusuf.
Tak hanya dispensasi daring, pemerintah juga menyiapkan bantuan perlengkapan sekolah bagi siswa terdampak. Mulai dari seragam, alat tulis, hingga perlengkapan belajar lainnya. Bahkan, BNPB juga akan turut memberikan bantuan langsung kepada siswa korban banjir.
“Anak-anak kita akan dibantu, termasuk seragam sekolah yang disediakan BNPB,” tambah Yusuf.
Bagi sekolah yang tidak terdampak, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan normal sesuai kalender pendidikan. Hari pertama masuk sekolah pada Senin, 14 Juli 2025.
Namun, Yusuf mengingatkan, sekolah-sekolah dengan kerusakan berat kemungkinan belum bisa memulai pembelajaran tatap muka pada tanggal tersebut.
“Sekolah yang parah dampaknya tentu butuh waktu lebih untuk kembali normal,” tutupnya.(*)
