Daerah NTBHEADLINE NEWSLiputan Khusus

LIPSUS – Salip di Tikungan Proposal Motocross Rp24 Miliar

Tiba Masa, Tiba Akal

Sementara Jamaluddin Maladi mengakui terlibat dalam penandatanganan dokumen PKS tersebut dengan Kementerian Pariwisata atas mandat langsung dari Lalu Gita Ariadi.

“Pj Gubernur membuat surat tugas saya. Surat kuasa istilahnya. Kepada saya yang leading sector-nya. Jadi saya menerima delegasi dari Pj Gubernur. Saat itu Pak Gita sedang sibuk,” jelas Jamal.

Kemeriahan rangkaian Event Lombok – Sumbawa Motorcross. Foto: dok tim

Lombok Sumbawa Motorcross tidak lahir dari proses dan perencanaan awal. Tapi ide muncul di tengah perjalanan ketika signal pencairan dari Kemenparekraft yang mendapat tindak lanjut dari Pemprov NTB. Terblokirnya alokasi anggaran untuk MXGP, tak lantas uang kembali ke kas negara, tapi pengalihan dengan syarat tetap bernuansa motocross.

“Jadi sebenarnya ada unsur paksaan. Yang penting ada bau bau motocross-nya,” kata sumber salah seorang staf khusus di Pemprov NTB. Tenggat waktu pelaksanaan yang terkesan mepet, membuat penyelenggara yang terbentuk serba instan untuk mengejar rangkaian event. Mulai Tanggal 17 November sampai 26 November 2024.

Dampaknya, berpengaruh pada kualitas kegiatan. Kemenparekraft yang mencurigai ada indikasi masalah pada pelaksanaan, meminta Inspektorat Provinsi NTB melakukan audit investigasi yang saat ini prosesnya sedang berlangsung. Gayung bersambut, Kejati NTB yang mulai mengusut kasus ini, juga mengajukan permintaan hasil audit investigasi yang sama.

“Mereka (Kemenparekraf) sudah keluarkan surat resmi untuk audit Inspektorat NTB,” jelas Kasi Penkum dan Humas Kejati NTB, Efrien Saputera, SH belum lama ini.

Menindaklanjuti permintaan itu, Inspektur Inspektorat NTB Ibnu Salim, sudah membentuk tim dan menerjunkan ke lapangan. Ada beberapa hal yang Inspektorat NTB soroti dalam event nasional tersebut.

Antara lain, perencanaan, pelaksanaan, dan jenis-jenis kegiatan. Termasuk pedoman dan pembiayaan event Lombok-Sumbawa Motocross. “Jumlah peserta dan kegiatan pendukungnya juga kita lihat,” ujarnya.

Audit Investigasi Inspektorat

Inspektur berganti dari Ibnu Salim ke H. Wirawan Ahmad, namun proses terus berlanjut. Inspektur yang merangkap Asisten III ini merespons singkat pertanyaan NTBSatu terkait perkembangan lanjutan audit investigasi.

“Saya masih pelajari dulu, kebetulan baru masuk,” jawabnya singkat.

Tanpa perlu menunggu Inspektorat, Kejati NTB tancap gas melakukan penyelidikan lapangan setelah menemukan indikasi pidana korupsi. Setelah Jamaludin Maladi, panitia di Pemprov NTB dan 15 vendor, giliran mereka melakukan cek lapangan.

Penyidik meminta keterangan sejumlah pihak termasuk UMKM yang terlibat dalam event nasional tersebut. Informasi lain, ada indikasi bahwa Surat Pertanggungjawaban (SPJ) kegiatan bermasalah. Salah satu dugaannya peserta yang terlibat merupakan hasil skenario.

“Biasanya di event, peserta menyetor uang pendaftaran. Tapi ini justru peserta yang dapat uang,” kata sumber belum lama ini.

Parade klub motor dalam rangkaian Event Lombok Sumbawa Motocross. Foto: Lomboksumbawago

Kejar tayang realisasi anggaran Rp24 Miliar tercermin dari persiapan dan manajemen Event yang serba instan. Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi NTB merasakan bagaimana terdesak menyelenggarakan rangkaian acara di luar Event utama balapan motor off road.

Berkali-kali mengadakan event dengan berbagai sponsor, pihak IMI tidak pernah menemukan persoalan di akhir. Secara profesional, IMI menerima dana segar, lalu pelaksanaan event. Tetapi, pada ajang Lombok Sumbawa Motocross 2023, IMI harus “teriak” minta anggaran. Tak sampai di sana, kini berurusan dengan Kejaksaan.

Ketua IMI NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra melalui Ketua Harian IMI NTB, Taufan Ardiansyah menceritakan, berawal ketika mendapat perintah Ketua IMI NTB untuk membuat Rencana Anggara Biaya (RAB) event dengan budget sekitar Rp4,5 miliar sampai Rp5 miliar. Permintaan itu pada Oktober 2023.

“Pembicaraanya dari Agustus atau September, lupa saya. Informasinya ada dana dari Dinas Pariwisata, dana event otomotif. Sempat ada pertemuan di bulan September juga, tetapi setelah itu hilang kabarnya,” terang Taufan.

“Tiba-tiba di Oktober ada lagi pembicaraan itu dan kami belum tahu nilainya berapa. Saya dapat instruksi segera buat RAB sama ketua dan saya sebagai penanggung jawab event-nya,” sambungnya.

Akhirnya, IMI mengajukan RAB dengan budget Rp7 miliar lebih untuk keseluruhan event tersebut. Dengan rincian, motocross, touring Lombok, touring Sumbawa, trabas Lombok, gilas mobil, freestyle, dan lomba modifikasi.

Pihaknya pun sempat mengira tidak semua pengajuan dari RAB terealisasi. Ternyata, hanya sedikit yang kurang, anggarannya pun menjadi Rp7 miliar saja.

“Tetapi itu tidak semuanya, ada Rp800 juta yang tidak terpakai. Jadi yang terpakai sekitar Rp6,2 miliar, 70 persennya untuk acara motocross,” kata Taufan.

Anggaran tersebut tak masuk sekaligus. Melainkan, dengan empat tahapan dan yang terakhir itu langsung terpotong menjadi Rp6,2 miliar.

Namun pencairan mepet. Anggaran itu baru cair tanggal 11 November 2023. Sementara, event pertama yang IMI pegang akan mulai tanggal 18 November 2023.

“Dana belum ada juga waktu itu, tetapi pembuatan sirkuit harus udah mulai,” ujar Taufan.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button