Mataram (NTBSatu) – Hasil hitung cepat atau quick count saat ini menempatkan Prabowo dengan rata-rata pencapaian 58 persen, Anies Baswedan 25 persen, dan Ganjar 18 persen.
Meski begitu, hasil yang belum resmi ini memicu beragam reaksi dari masing masing tim pemenangan.
Salah satu pemilih pemula dengan usia 20 tahun, Toni menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024. Dirinya juga berharap siapa pun yang menjadi presiden kedepannya akan membawa pendidikan Indonesia lebih maju lagi.
“Awalnya sempat panik dan grogi, karena saya baru pertama kali nyoblos, tapi alhamdulillah lancar. Untuk pemimpin yang terpilih semoga bisa membawa pendidikan Indonesia lebih maju,” ucapnya, Kamis 15 Februari 2024.
Salah satu mahasiswa Universitas Mataram tersebut juga sudah memiliki jagoan atau nama calon presiden yang ia pilih.
Berita Terkini:
- Imbas Perampingan OPD, Sejumlah Pejabat Pemprov NTB Dipastikan Kehilangan Jabatan
- Interpelasi DAK 2024 Akhirnya Masuk Paripurna, Selanjutnya Tergantung Fraksi
- Kesulitan Intervensi Ponpes Bermasalah, Kanwil Kemenag NTB Dorong Aparat Proses Hukum
- Lantik 83 PPIH Embarkasi Lombok, Wakil Gubernur Apresiasi Pelayanan Haji di NTB
“Sudah ada pilihan, yang pastinya kalau dilihat beliau bisa membawa dunia pendidikan di Indonesia khususnya NTB lebih maju,” katanya.
Sementara itu, salah satu siswi SMAN 5 Mataram Silvi, yang juga pemilih pemula turut mengikuti proses dari pesta demokrasi di Indonesia.
Ia pun mengaku sedikit panik karena baru pertama kali mencoblos.
“Deg-degan, karena baru pertama nyoblos, mungkin saya paling lama di bilik suara, karena bingung cara melipat dan seketika blank sama nama yang banyak, padahal tinggal nyoblos saja,” jelasnya.
Meskipun pengalaman pertamanya, sedikit unik dan lucu, Silvi mengaku tidak ada kesulitan dengan tata cara menggunakan hak suara.
“Sebelumnya cari-cari informasi, tanya orang tua karena baru pertama kali, terus nonton debat dari awal, dan pastinya postingan di media sosial,” ujarnya. (WIL)