BERITA NASIONAL

7 Program Percepatan Pemerintahan Prabowo Sedot Anggaran hingga Rp121 Triliun

Mataram (NTBSatu) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan adanya penambahan anggaran untuk program percepatan alias quick win pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto sebesar Rp8 triliun.

Dengan penambahan tersebut, anggaran program quick win dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mendatang naik dari Rp113 triliun menjadi Rp121 triliun.

Kepala Pusat Kebijakan APBN BKF, Kementerian Keuangan, Wahyu Utomo mengatakan, sebelumnya dalam Panitia Kerja (Panja) A memang program tersebut belum tercantumkan. Sehingga, total anggaran quick win hanya senilai Rp113 triliun.

Tambahan Rp8 triliun berasal dari anggaran non-kementerian/lembaga (K/L). Meski demikian, Wahyu tidak menyebutkan apakah dari cadangan pendidikan, Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN), atau cadangan lainnya.

Adapun Program quick win merupakan suatu langkah inisiatif yang mudah dan efisien dalam waktu satu tahun untuk mengawali pelaksanaan.

Program lainnya yang menggaung selama kampanye lalu, adalah makan bergizi gratis yang bersumber dari cadangan pendidikan. Menurut Wahyu, keberadaan anggaran non-K/L ini sebagai bentuk fleksibilitas APBN.

Secara perinci, anggaran program quick win senilai Rp121 triliun tersebut paling besar untuk makan bergizi gratis yang mencapai Rp71 triliun melalui Badan Gizi Nasional.

Makan bergizi gratis ini sasarannya ialah ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik pada seluruh jenjang pendidikan.

Kemudian, anggaran untuk program renovasi sekolah melalui Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebesar Rp20 triliun. Ini mencakup renovasi ruang kelas, meubelair sekolah, serta MCK.

Daftar Program Lainnya

Program lumbung pangan nasional, daerah, dan desa melalui Kementerian Pertanian (Kementan) teranggarkan sebesar Rp15 triliun. Jumlah tersebut meliputi intensifikasi seluas 80.000 hektare (ha) dan ekstensifikasi (cetak sawah) seluas 150.000 ha.

Selanjutnya, ada program penuntasan Tuberkulosis (TBC) dengan anggaran sebesar Rp8 triliun melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Masih melalui Kemenkes, anggaran untuk program pemeriksaan kesehatan gratis senilai Rp3,2 triliun yang diperuntukan kepada 52,2 juta orang. Cek kesehatan ini meliputi pemeriksaan tensi, gula darah, foto rontgen untuk screening penyakit katastropik.

Anggaran untuk program quick win sekolah unggulan terintegrasi sebesar Rp2 triliun melalui Kemenag, Kementerian PUPR, dan Kemendikbudristek.nProgram ini ditujukan untuk pembangunan fisik sekolah unggulan di empat lokasi.

Sementara itu, anggaran untuk pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di daerah sebesar Rp1,8 triliun melalui Kemenkes. Anggaran ini meliputi peningkatan rumah sakit tipe D menjadi tipe C di daerah beserta sarana prasarana dan alat kesehatannya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button