Adapun kelompok yang mengalami inflasi, dari yang terbesar adalah transportasi sebesar 1,30 persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,63 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,43 persen, makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,30 persen, kesehatan sebesar 0,24 persen, rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,14 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,00 persen.
Sedangkan untuk kelompok yang mengalami deflasi hanya kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.
Nugraha melanjutkan, sepuluh besar komoditas penyumbang inflasi bulan Oktober 2023 adalah beras, bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, cabai rawit, bensin, daging ayam ras, emas perhiasan, pisang, jeruk dan parfum.
“Naiknya harga beras di bulan Oktober disebabkan karena belum panennya para petani daerah,”tambahnya.
Berita Terkini:
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
Sementara harga bahan bakar rumah tangga yang mengalami peningkatan lantaran penetapan SK Gubernur yang menaikkan harga eceran tertinggi (HET).
“Untuk naiknya tarif angkutan udara itu terkait dengan adanya event skala internasional yaitu Moto GP Mandalika,”lanjutnya.
Namun laju inflasi bulan Oktober 2023 dapat dibentengi oleh turunnya beberapa komoditas seperti harga tongkol diawetkan, ikan tongkol, pir, udang basah dan telur ayam ras.
“Harga tongkol diawetkan dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu mulai turun dikarenakan jumlah tangkapan oleh nelayan yang meningkat,”beber Nugraha.
Sedangkan untuk harga pir berangsur turun setelah stok mencukupi di pasaran. Begitu juga untuk harga udang basah dan telur ayam ras juga terus menurun seiring dengan kecukupan stoknya di pasaran.
Komoditas lain yang menjadi penyumbang deflasi adalah tomat, cumi-cumi, ikan kembung, bawang merah dan pasta gigi. (STA)
