
Mataram (NTBSatu) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi NTB telah menyumbang Rp90,05 triliun atau 2,75 persen terhadap total PDB nasional, hingga November 2024.
Meski kontribusi ke PDB Nasional ini cukup signifikan, Kepala BPS Provinsi NTB, Wahyudin menyebut masih banyak potensi yang dapat Pemprov optimalkan. Terutama di sektor-sektor unggulan, seperti pariwisata dan pertanian.
“Kedua sektor ini dinilai memiliki potensi besar dan lebih berkelanjutan dibandingkan sektor tambang yang saat ini mendominasi,” jelas Wahyudin, Jumat, 20 Desember 2024.
Misalnya, penguatan industrialisasi dan hilirisasi pada sektor pertanian. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai tambah dari hasil produksi lokal, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
Sementara, pengembangan sektor pariwisata yang berorientasi pada keberlanjutan juga penting. Hal itu untuk menjaga daya saing NTB sebagai destinasi unggulan nasional dan internasional.
Wahyudin menekankan, pentingnya perubahan pendekatan dalam pengembangan pariwisata di NTB. Dari mass tourism yang berfokus pada jumlah pengunjung, ke quality tourism yang menitikberatkan pengalaman dan pelayanan berkualitas.
“Ini jadi kunci untuk menjaga keberlanjutan kunjungan wisatawan ke NTB, tanpa harus bergantung pada momen atau event tertentu,” ungkapnya.
Menurut Wahyudin, langkah ini dapat terwujud melalui pengembangan destinasi wisata premium yang memberikan layanan eksklusif serta mempromosikan keunikan budaya dan alam NTB.
Selain itu, pelatihan sumber daya manusia di bidang pariwisata juga perlu Pemprov tingkatkan untuk mendukung pelayanan yang lebih profesional.
Di samping pariwisata, ia juga menyoroti pentingnya hilirisasi di sektor pertanian sebagai salah satu tulang punggung perekonomian NTB.
Dengan adanya industrialisasi, hasil-hasil pertanian dapat diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
“Penguatan sektor pertanian tidak hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga menciptakan peluang kerja baru. Dengan strategi hilirisasi yang baik, NTB dapat menjadi pemain penting di pasar nasional maupun internasional,” tandas Wahyudin. (*)