Permintaan Komoditas non Tambang dari NTB ke Luar Negeri Terus Meningkat
Kemudian, ekspor non tambang pula akan terus mendorong ekspor komoditas lainnya seperti vanili, kopi, mutiara, ketak yang sudah menjadi produk unggulan daerah dan dikenal di mancanegara.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB yang beberapa waktu lalu menampilkan rilisan terbarunya, mencatat ekspor komoditas nontambang seperti perhiasan atau permata sebesar 2.037.829 juta dollar atau 2,39 persen, kemudian Ikan dan Udang sebesar 1.404.604 juta dollar atau 1,65 persen.
Dilanjutkan dengan, Daging dan ikan olahan sebesar 460.599 Dollar atau 0,54 persen. Garam, belerang, kapur sebesar 269.241 Dollar atau 0,32 persen, serta biji-bijian berminyak 187.429 dollar atau 0,22 persen. Ekspor barang galian/tambang non migas masih mendominasi ekspor NTB dengan nilai 80.610.172 juta dollar atau 94,5 persen.
Berita Terkini:
- DPRD Kota Mataram Pastikan tak Ada Program “Siluman” di APBD 2026
- Mataram Darurat Sampah, DLH Akui Kewalahan Hadapi Tumpukan 150 Ton Tiap Hari
- Sampaikan Keberatan ke Dewan, Hasil Seleksi Komisi Informasi NTB Diminta Dibatalkan
- Dua OPD Pemkab Lombok Timur Raih PAD Paling Jeblok 2025
Kemudian dalam data BPS NTB berikutnya, negara tujuan ekspor kelompok komoditas barang galian atau tambang non migas pada September 2023 adalah Korea Selatan.
Untuk ekspor kelompok komoditas Perhiasan atau Permata ditujukan ke Australia, Hongkong, Thailand, Jepang, dan India.
Lalu, Ekspor Kelompok ikan dan udang ditujukan ke Amerika Serikat, Singapura dan Malaysia. Sedangkan kelompok komoditas Daging dan Ikan Olahan ditujukan ke Amerika Serikat dan lainnya. (ADH)
