Mataram (NTBSatu) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, melaporkan neraca perdagangan NTB surplus sebesar 182,39 juta dolar AS pada April 2024.
Kepala BPS Provinsi NTB, Wahyudin mengatakan, nilai ekspor NTB tercatat sebesar 335,3 juta dolar AS. Sementara impor sebesar 152,9 juta dolar AS.
“Angka ekspor mengalami peningkatan signifikan sekitar 112,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai ekspor NTB juga menunjukkan tren yang terus meningkat dari tahun ke tahun maupun bulan ke bulan,” paparnya dalam berita resmi statistik, Rabu, 15 Mei 2024.
Ia memaparkan, komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada April 2024 adalah barang galian/tambang non migas sebesar 332,08 juta dolar AS (99,03 persen), ikan dan udang sebesar 1,64 juta dolar AS (0,49 persen), perhiasan / permata sebesar 714.693 ribu dolar AS (0,21 persen), daging dan ikan olahan sebesar 461.673 ribu dolar AS (0,14 persen).
Kemudian ada garam, belerang, kapur sebesar 158.412 ribu dolar AS (0,05 persen), serta biji-bijian berminyak 110.994 ribu dolar AS (0,03 persen).
“Untuk kelompok garam, belerang, kapur itu kita ekspor nya berupa batu apung. Dan biji bijian berminyak adalah rumput laut dan kopra,” jelasnya.
Berita Terkini:
- 30 Calon Komisaris Bank NTB Syariah Diserahkan ke Gubernur Iqbal
- Pemkot Mataram Siapkan Lahan Sementara untuk 150 Ton Sampah
- Gita Ariadi Pensiun Oktober, Ahsanul Khalik-Fathul Gani Masuk Bursa Sekda NTB
- Pengunggah Foto Ijazah Jokowi Dicecar 25 Pertanyaan di Polda Metro Jaya
- Perebutan Tahta Pohon Beringin: Mohan Perkasa, Dinda Mengintai
“Untuk nilai ekspor April 2024 yang terbesar ditujukan ke Korea Selatan sebesar 49,56 persen, India sebesar 23,77 persen, dan Cina yaitu sebesar 12,91 persen,” imbuhnya.
Sementara untuk impor pada April 2024 mencapai 152,96 juta dolar AS. Ini berarti nilainya mengalami kenaikan sebesar 228,54 persen dibandingkan dengan Maret 2024 sebesar 46,56 juta dolar AS.
Pada April 2024, mayoritas barang yang diimpor berasal Cina (38,93 persen). Kemudian Jerman (23,68 persen), Swedia (11,31 persen), Jepang (6,60 persen), Vietnam (4,38 persen) dan lainnya ( 15,10 persen).
Dengan komoditas impornya berupa mesin-mesin pesawat mekanik (80,53 persen), karet dan barang dari karet (6,50 persen), mesin peralatan listik (5,65 persen), serta gandum-ganduman (4,38 persen).
“Untuk komoditas gandum-ganduman yang kita ekspor ada beras dari Vietnam, nilainya sebesar 6,7 juta dolar AS,” tukasnya. (STA)