Mataram (NTB Satu) – Mengularnya antrean sapi menuju Surabaya di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat menjadi sorotan.
Padatnya antrean itu diduga karena jumlah armada yang tidak memadai dengan jumlah ternam yang akan diangkut. Imbasnya para peternak menunggu hingga satu minggu untuk diberangkatkan menuju Surabaya.
Selain itu, aktivitas distribusi juga tercoreng akibat adanya dugaan pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Gili Mas.
Terkait situasi itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB, Lalu Moh. Faozal menyebut padatnya antrean itu akibat kapal yang dipakai bukanlah kapal khusus pengangkutan ternak, melainkan kapal angkutan logistik.
Sehingga jadwal muat, tetap disesuaikan dengan trip kapal.
“Jadi, ini kita beri fasilitas sebenarnya dengan kapal angkutan logistik,” kata Faozal, Senin, 22 Mei 2023.
Sebelumnya, tegas Faozal, karena menggunakan kapal yang tidak sesuai peruntukan, pihaknya membuat kesepakatan dengan para peternak bahwa tidak ada ganti rugi apabila terjadi kendala selama pengangkutan.
“Sebelumnya juga kita sudah buat perjanjian, tidak ada ganti rugi apabila terjadi seperti ini,” jelasnya.
Apa solusi atas situasi ini?
Ia mengungkapkan tidak ada solusi cepat untuk permasalahan ini. Para peternak hanya bisa menunggu lalu lintas kapal sesuai jadwal.
Belum lagi jenis kapal yang digunakan adalah kapal yang menggunakan BBM subsidi, yang pasokannya sering kali bermasalah.
“Jadinya tidak ada solusi cepat, hanya bisa tunggu jadwal dari hulu,” tutupnya.(RZK)
Lihat juga:
- Polresta Mataram Amankan Pasangan Kumpul Kebo, Diduga Pesta Sabu di Kos-kosan
- Baru 18 Kelurahan di Kota Mataram Kantongi SK Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Kejari Lombok Timur Segera Tetapkan Tersangka Proyek Dermaga Labuhan Haji
- PB HMI Minta Negara Tanggung Jawab atas Kerusakan Lingkungan di Raja Ampat
- Dua Tersangka Korupsi Proyek Sumur Bor Lombok Timur Bakal Dijemput Paksa
- Dewan Nilai Langkah Hukum Pemprov Tidak Memadai Selamatkan Kantor Bawaslu NTB