Pada akhirnya, kisaran 1973, Yassin membangun lembaga amal sosial-keagamaan bernama Mujama Al Islamiyah di Gaza cabang dari Ikhwanul Muslimin, diresmikan oleh Mujama Al-Islamiya dan mendaftarkan kelompok ini sebagai badan amal.
Hal tersebut yang memicu keinginan Israel untuk lebih mengembangkan organisasi yang mereka miliki. Mereka dianggap bisa mengimbangi Organisasi Pembebasan Palestina Sekuler (Palestine Liberation Organization atau PLO) dan kelompok nasionalis Fatah kala itu.
Adanya dorongan tersebut yang memungkinkan anggota Mujama Al-Islamiya untuk mendirikan universitas Islam, membangun masjid, hingga sekolah, sehingga Mujama Al-Islamiya inilah pendahulu Hamas.
Baca Juga : Kunci Hilang Jelang MotoGP Mandalika, Rider Takjub dengan Keahlian Tukang Duplikat Kunci Lokal
Awal Mula Hamas Berkuasa
Hamas lahir pada 10 Desember 1987, setelah kejadian truk tentara Israel yang menabrak mobil di sebuah pos pemeriksaan Gaza hingga menewaskan pekerja harian Palestina.
Saat itu, anggota Ikhwanul disebut akan berkumpul dan bertemu di rumah Yassin (pencetus Hamas) untuk segera mengambil sikap.
Organisasi ini sangat cepat mengambil daya tarik dari masyarakat dan memiliki banyak pengikut, sehingga Hamas pun terbitkan Piagam Hamas, Agustus 1988. Dalam piagam itu dinyatakan bahwa Hamas merupakan sebuah cabang Ikhwanul Muslimin dan memiliki keinginan untuk dirikan “negara Islam di seluruh Palestina”.
Baca Juga : Kunci Hilang Jelang MotoGP Mandalika, Rider Takjub dengan Keahlian Tukang Duplikat Kunci Lokal
