Mataram (NTBSatu) – Berawal dari pemberontakan warga antara Palestina dan peristiwa Intifada I menyebabkan lahirnya Hamas.
Tahun 1987 Hamas dikenal sebagai Al-Muqawama Al-Islamiyah yang berarti Gerakan Perlawanan Islam, kumpulan anggota militer yang berdiri dari satu dari dua partai politik utama di wilayah Palestina
Sebelum menjadi perlawanan Islam, Hamas merupakan gerakan seperti organisasi amal dan sosial. Pada tahun 1928 Ikhwanudin Muslimin berdiri di Mesir, pergerakan tersebut tidak langsung tertuju pada politik.
Baca Juga : Kunci Hilang Jelang MotoGP Mandalika, Rider Takjub dengan Keahlian Tukang Duplikat Kunci Lokal
Dengan memprioritaskan nilai-nilai Islam dan menentang paham sekuler, sebelum menduduki wilayah Palestina tahun 1967, salah satu anggota Ikhwanul Muslimin masih mementingkan reformasi sosial keagamaan, dan nilai-nilai Islam.
Dalam waktu 13 tahun hal tersebut berubah, organisasi Islam pun lebih condong ikut andil dalam politik Palestina.
Sosok yang melakukan perubahan ini ialah salah satu pemimpin dari Ikhwanul Muslimin di Gaza, yakni Ahmed Yassin. Ia memiliki peran dan dapat meyakinan orang membuatnya memiliki kelompok pengikut yang setia.
Menurut Jurnal dari The Wall Street, sekitar tahun 1970-an dan 1980-an pertama kali adanya kelompok Islamis di Gaza, mereka memprioritaskan untuk belajar agama bukan sekadar untuk konfrontasi Israel.
Baca Juga : Curhat Guru Honor di Sumbawa Usai Sidang karena Pukul Siswa Tidak Salat Zuhur