Mataram (NTB Satu) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah merilis versi terbaru platform rapor pendidikan, Rabu, 10 Mei 2023.
Rapor pendidikan versi 2.0 ini merupakan penyempurnaan untuk memastikan terobosan Merdeka Belajar dalam mendukung transformasi pendidikan. Serta, agar dapat semakin menjawab kebutuhan di lapangan.
Kepala Balai, Teknologi, Informasi, dan Data Pendidikan (BTIDP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB, Agus Siswoaji Utomo, S.Pd., menyampaikan, rapor pendidikan versi baru secara visual lebih user-friendly dan ringkas.
“Sekolah lebih mudah dalam membaca ringkasan kondisi sekolah. Selanjutnya, tinggal melakukan identifikasi, refleksi, dan membenahi sekolah,” ungkap Siswo saat dihubungi NTB Satu, Jumat, 12 Mei 2023.
Dalam rapor pendidikan versi terbaru, satuan pendidikan dapat menemukan beragam fitur baru. Mulai dari deskripsi yang lebih ringkas, ada indikator prioritas (6 indikator untuk jenjang dasar-menengah dan 8 indikator untuk jenjang SMK).
Kemudian, warna indikator kini menjadi tiga warna. Warna merah untuk kondisi yang kurang, kuning untuk kondisi sedang, dan hijau untuk kondisi yang sudah baik.
Dalam tiap indikator, satuan pendidikan dapat menemukan perbandingan hasil capaian dengan tahun sebelumnya. Serta, ada identifikasi akar masalahnya dan rekomendasi langkah perbaikannya.
Lalu, ada tombol ‘Arti Capaian Saya’ untuk membantu satuan pendidikan dalam memahami skor dari setiap indikator dan sumber datanya. Selain itu, satuan pendidikan dapat mengetahui posisi satuan pendidikannya dibanding satuan pendidikan lainnya.
Terdapat fitur ‘Inspirasi benahi’, yang dapat menjadi referensi praktik baik dalam membenahi satuan pendidikan secara lengkap, terutama pembenahan pembelajaran. Ada juga fitur unduh laporan Rapor dan Perencanaan Berbasis Data (PBD) yang dapat digunakan secara offline. Serta, terdapat hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2022.
“Fitur-fitur yang baru ini ditujukan untuk mempermudah satuan pendidikan membaca seperti apa gambaran atau situasi sekolahnya pada saat itu. Seperti, fitur ‘Arti Capaian Saya’, dapat memberikan deskripsi lengkap dari akar masalah. Maka, satuan pendidikan bisa lebih memahami kelebihan dan kekurangan yang perlu dibenahi,” jelas Siswo.
Siswo berharap, satuan pendidikan dapat memaksimalkan pemanfaatan rapor pendidikan tersebut untuk melakukan refleksi, pembenahan, serta perencanaan yang berbasis data.
“Dengan demikian, terdapat peningkatan kualitas di tiap satuan pendidikan. Sehingga, pendidikan di NTB akan semakin maju dan gemilang,” pungkas Siswo.
Platform Rapor Pendidikan terbaru ini dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan, mulai dari PAUD, pendidikan dasar, menengah, SLB, hingga vokasi. (JEF)
Lihat juga:
- Imbas Perampingan OPD, Sejumlah Pejabat Pemprov NTB Dipastikan Kehilangan Jabatan
- Interpelasi DAK 2024 Akhirnya Masuk Paripurna, Selanjutnya Tergantung Fraksi
- Kesulitan Intervensi Ponpes Bermasalah, Kanwil Kemenag NTB Dorong Aparat Proses Hukum
- Lantik 83 PPIH Embarkasi Lombok, Wakil Gubernur Apresiasi Pelayanan Haji di NTB
- Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi Respons Dugaan Pungli di Pelabuhan Gili Mas: Itu Tiket Penumpang Tambahan
- Molor 112 Hari, DPRD NTB Sebut Pembangunan RS Mandalika Proyek Gagal