Mataram (NTBSatu) – Amazon kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 100 karyawan di divisi perangkat dan layanan perusahaan.
Kebijakan terbaru ini menjadi bagian dari upaya Amazon untuk merampingkan birokrasi internal dan meningkatkan efisiensi operasional.
Divisi perangkat dan layanan Amazon yang terdampak bertanggung jawab atas pengembangan produk-produk ikonik seperti Kindle, Echo, Fire TV, dan Astro, hingga pengembangan layanan perangkat lunak seperti Alexa, Prime Video, dan Audible.
Menurut juru bicara Amazon, jumlah karyawan yang terdampak relatif kecil jika membandingkan total pegawai di unit tersebut dan merupakan bagian dari tinjauan bisnis rutin.
Langkah ini bukan kali pertama, sebab perusahaan e-commerce raksasa ini sudah melakukan pemangkasan karyawan secara bertahap sejak tahun 2023 lalu.
Selain divisi perangkat, Amazon juga sebelumnya memangkas karyawan di sejumlah unit bisnis lainnya, termasuk anak usaha di bidang podcast, Wondery. Pengurangan staf juga terjadi pada tim Alexa, unit ritel, serta divisi komunikasi perusahaan.
Amazon tengah fokus dalam mengurangi birokrasi berlebihan yang selama ini mereka nilai menghambat inovasi dan kelincahan perusahaan. Salah satu strategi yang dilakukan adalah mengurangi jumlah manajer agar struktur organisasi lebih ramping.
Upaya pemangkasan ini mencerminkan strategi Amazon untuk tetap kompetitif dan adaptif di tengah perubahan cepat di industri teknologi.
Dengan merampingkan birokrasi dan fokus pada inovasi produk, Amazon berharap dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya operasional.
Langkah ini dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan bisnis jangka panjang dan kualitas layanan bagi pelanggan globalnya.
Di tengah gelombang PHK, Amazon justru mencatat penambahan sekitar 4.000 posisi pekerjaan baru antara kuartal IV 2024 dan kuartal I 2025, sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan terbaru perusahaan. (*)