Pemuda asal Ampenan Tusuk Kakak Kelasnya Setelah Mabuk Bareng
Merasa ditantang dan emosi, pelaku kemudian pulang ke rumah untuk mengambil pisau. Dia kemudian menghubungi korban dan membuat janji bertemu di depan Indomaret Jalan Saleh Sungkar.
Sekitar pukul 04.30 Wita terjadilah tindak pidana penganiayaan. Setelah menusuk korban, pelaku selanjutnya melarikan diri ke rumah bibinya di Lombok Timur.
Sementara korban bersama teman-temannya melaporkan AB ke pihak Polsek Ampenan.
Berita Terkini:
- Cegah Narkoba, BNN Mataram Tes Urine Ratusan Siswa di 8 SMP
- Penduduk NTB Capai 5,78 Juta Jiwa, Lombok Timur Terpadat
- Festival Film Sangkareang 2025 Sajikan Deretan Film Unggulan Kandidat Juara
- Program Perhutanan Sosial Sumbang Rp64,95 Miliar untuk Ekonomi NTB
Setelah mendapat informasi, Tim Opsnal Polsek Ampenan langsung menuju daerah Masbagik, Lombok Timur. “AB diamankan di rumah bibinya,” sebut Yogi.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan belati dan sarung berwarna hitam.
Sementara AB mengaku merasa keberatan setelah dituduh mencuri tas milik korban. “Saya juga tidak pernah bermasalah dengan dia tetapi dia yang nantang duluan,” akunya di hadapan polisi.
Pemuda itu mengaku ZR merupakan kakak kelasnya dan merasa tidak akrab dengannya. Namun karena merasa ditantang dan dituduh mencuri tas, emosinya tidak bisa ditahan. Sehingga dalam pengaruh mabuk, dia nekat menusuk korban. (KHN)



