INTERNASIONAL

Perbandingan Kekuatan Militer Israel Vs Qatar di Tengah Potensi Perang Arab

Jakarta (NTBSatu) – Israel meluncurkan bom di Doha, Qatar pada Selasa, 9 September 2025. Tindakan ini memicu kekhawatiran akan terjadi perang di kawasan Arab.

Padahal, Qatar, sebagai negara berdaulat, selama ini relatif aman dari konflik langsung dengan Israel. Qatar menganggap insiden ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Banyak pengamat menilai, langkah Israel dapat memicu reaksi keras dari negara-negara Teluk. Situasi semakin menegangkan karena wilayah Arab merupakan titik strategis bagi geopolitik global.

Ketegangan ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai stabilitas energi dunia, mengingat Qatar adalah salah satu produsen gas terbesar. Beberapa pihak khawatir konflik akan meluas menjadi konfrontasi regional yang lebih besar.

Serangan ini pun menyoroti hubungan kompleks antara Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara Arab. Kini perhatian internasional tertuju pada bagaimana Arab akan merespons serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

IKLAN

Perbandingan Kekuatan Militer Israel vs Qatar

Israel dan Qatar memiliki posisi yang sangat berbeda dalam peta kekuatan militer global. Dalam peringkat Global Firepower 2025, terlihat jelas jurang perbedaan antara Qatar dan Israel. Qatar menempati posisi ke-72 dengan skor PwrIndx 1,4307, menunjukkan kekuatan militer yang terbatas.

Sebaliknya, Israel berada di peringkat 17 dunia dengan skor jauh lebih rendah, yaitu 0,3395, yang menandakan kemampuan militer jauh lebih unggul.

Peringkat ini mencerminkan keunggulan Israel baik dalam jumlah personel, peralatan tempur, maupun teknologi persenjataan modern.

Sementara Qatar lebih mengandalkan kerjasama internasional dan modernisasi kecil-kecilan, Israel telah lama membangun reputasi sebagai salah satu kekuatan militer terkuat di Timur Tengah.

Personel dan Anggaran

Dalam hal kuantitas personel, Israel jauh melampaui Qatar. Ini terlihat di data dari Global Firepower Index 2024 dan laporan IISS The Military Balance 2024.

IKLAN

Israel memiliki sekitar 170.000 personel aktif, didukung oleh lebih dari 465.000 personel cadangan yang dapat dimobilisasi dengan cepat.  Sistem wajib militer, baik bagi pria maupun wanita, memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang besar dan terlatih.

Sebaliknya, Qatar hanya memiliki sekitar 11.800 personel aktif, dengan cadangan yang sangat terbatas. Perbedaan ini mencerminkan fokus strategis masing-masing negara di mana Israel pada mobilisasi massal, sementara Qatar pada profesionalisme dan teknologi tinggi.

Angkatan Darat

Angkatan Darat Israel (IDF) dilengkapi dengan jumlah unit dan peralatan yang jauh lebih besar.

Berdasarkan laporan IISS The Military Balance 2024, Israel diperkirakan memiliki sekitar 2.200 tank tempur utama. Termasuk model Merkava yang diproduksi di dalam negeri, serta ribuan kendaraan lapis baja lainnya. Jumlah ini mencerminkan doktrin militer yang berorientasi pada operasi darat skala besar.

Sementara itu, Angkatan Darat Qatar jauh lebih kecil, hanya memiliki sekitar 96 tank tempur utama. Termasuk Leopard 2A7 yang canggih, dan beberapa ratus kendaraan tempur ringan. Ini menunjukkan bahwa kekuatan darat Qatar lebih berfokus pada pertahanan teritorial.

Angkatan Udara

Angkatan Udara Israel (IAF) adalah salah satu yang paling dominan di Timur Tengah, dengan sekitar 340 pesawat tempur canggih. Termasuk puluhan jet F-16 dan F-15, serta jet tempur siluman F-35 yang paling modern.

Kemampuan ini didukung oleh armada helikopter serang dan transportasi yang besar, sebagaimana dilaporkan oleh Global Firepower Index 2024.

Angkatan Udara Qatar, meskipun dilengkapi dengan pesawat modern, memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit. Qatar memiliki sekitar 36 jet tempur Rafale dari Prancis dan 36 jet tempur F-15QA dari Amerika Serikat. Meskipun canggih, jumlah ini tidak sebanding dengan armada Israel.

Angkatan Laut dan Pertahanan Rudal

Dalam data yang bersumber dari laporan Global Firepower Index 2024 dan SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute), Angkatan Laut Israel memiliki armada kecil namun canggih yang berfokus pada pertahanan pesisir dan patroli. Mereka memiliki sekitar 16 korvet dan kapal patroli, serta sejumlah kapal selam.

Pertahanan rudal Israel adalah yang paling maju di dunia, dengan sistem berlapis seperti Iron Dome untuk rudal jarak pendek, David’s Sling untuk rudal jarak menengah, dan Arrow untuk rudal balistik.

Di sisi lain, Angkatan Laut Qatar lebih kecil, dengan sekitar 60 kapal patroli dan beberapa kapal kecil. Qatar tidak memiliki sistem pertahanan rudal yang sebanding dengan Israel, dan lebih mengandalkan aliansi militer dengan negara-negara besar untuk perlindungan dari ancaman udara. (*)

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button