Gubernur NTB Soal Pengembalian Harta Karun Lombok: Kita Tunggu Dulu Barangnya
“Kita coba kaji dulu detailnya seperti apa,” katanya.
Berdasarkan dokumen ‘Saran dari Komite Koleksi Kolonial’ yang diakses melalui laman resmi Pemerintah Pusat Belanda (Rijksoverheid), terdapat beberapa jenis benda-benda dari harta karun Lombok yang akan dikembalikan.
Mulai dari kotak tembakau berbahan emas, perak, atau bertatahkan batu mulia, perhiasan, gagang keris. Koleksi mangkuk berbahan perak yang ditempa. Gelas-gelas perak, sendok, serta perlengkapan menyirih yang juga berbahan perak. Ada pula cincin indah berbahan emas dan bermata batu rubi oval, berwarna merah keunguan.
Baca Juga:
- Rute Baru Penerbangan Lombok – Malang Resmi Beroperasi
- DPRD Kota Mataram Pastikan tak Ada Program “Siluman” di APBD 2026
- Mataram Darurat Sampah, DLH Akui Kewalahan Hadapi Tumpukan 150 Ton Tiap Hari
- Sampaikan Keberatan ke Dewan, Hasil Seleksi Komisi Informasi NTB Diminta Dibatalkan
Benda-benda tersebut didapat, saat KNIL berhasil menaklukkan Istana Raja Cakranegara pada Perang Lombok tahun 1894. Kemudian, KNIL mengambil semua perbendaharaan Istana, yang terdiri dari 230 kilogram emas, 7.000 kilogram perak, dan tiga peti berisi batu, perhiasan, dan benda berharga. Kemudian dimasukkan sebagai Koleksi Museum Nasional dan Museum Rotterdam di Belanda.
Sebagai informasi, Pemerintah Belanda secara resmi mengembalikan 335 harta karun Lombok kepada Pemerintah Indonesia. Pengembalian benda bersejarah ini dilakukan, Senin, 10 Juli 2023, pukul 11.00 waktu Belanda, di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Selain 335 harta karun Lombok, Pemerintah Belanda juga mengembalikan 4 patung Singosari, 1 keris Klungkung, dan 132 koleksi Pita Maha. (MYM)
