Daerah NTB

Fenomena Menarik, Generasi “Strawberry” NTB Mulai Banyak Main Saham

Tak hanya itu saja, ada juga reksadana yang mengalami peningkatan jumlah investor sebanyak 94.562 SID mengalami kenaikan dibanding Maret 2022 sebesar 39,24 persen. Kemudian dibandingakan secara year to date-nya itu juga naik 5,11 persen. Angka ini juga diatas nasional kenaikkannya, karena nasional itu cuma 30,2 persen (yoy).

“Sama juga dengan posisi investor surat berharga negara (SBN), ternyata peminatnya banyak juga dan naik terus. Secara SID tercatat 3.354 ini juga kenaikannya itu 35,02 persen. Yang year to date-nya naik 4,32 persen,” terangnya.

Sedangkan nilai transaksi saham ini cukup mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Karena transaksi saham sampai di Maret 2023 tercatat Rp226 miliar. Yang mana angka ini turun 39,08 persen (yoy) dan turun 12,39 persen (ytd). Secara nasional transaksi saham ini juga turun sebesar 47,26 persen (yoy).

“Ini kan secara nasional turun 47,26 persen dan kita 39,08 persen. Artinya secara y on y kita masih lebih baik dari nasional. Kita cuma turun 12 persen, nasional 30 persen (ytd). Artinya banyak orang itu sahamnya disimpan, mereka wait and see,” jelasnya.

Menurutnya mengapa banyak investor yang masih wait and see, apalagi kondisi harga saham jatuh maka mereka menunggu. Terlebih pada kondisi awal tahun ini, lain halnya jika kondisinya ada persoalan sehingga menaikkan harga jual saham. Maka investor akan menjualnya.

IKLAN

Baca Juga :

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button