BERITA NASIONAL

Krisis Tenaga Kerja Terdidik, Awal Tahun 2025 Pengangguran Sarjana di Indonesia Melonjak

Mataram (NTBSatu) – Masalah pengangguran di Indonesia kembali mencuat, khususnya di kalangan lulusan perguruan tinggi.

Berdasarkan laporan resmi Badan Pusat Statistik (BPS) mengutip dari @katadatacoid, jumlah pengangguran berpendidikan tinggi seperti Diploma IV, S1, S2, dan S3) mengalami lonjakan signifikan pada Februari 2025.

Dari total 7,28 juta pengangguran sarjana nasional, 13,89 % berasal dari lulusan pendidikan tinggi. Naik dari tahun sebelumnya mencapai 12,2%.

Kenaikan ini mencerminkan peningkatan sebesar 14,6 % menjadikan kelompok lulusan sarja dengan pertumbuhan pengangguran tertinggi dibanding jenjang pendidikan lainnya.

Angka ini menunjukkan fenomena krisis tenaga kerja terdidik di Indonesia, dimana lulusan perguruan tinggi menghadapi tantangan besar dalam memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif dan terbatas.

IKLAN

Selain lulusan sarjan, data BPS juga mencatat komposisi pengangguran berdasarkan tingkat pendidikan lainnya. Antara lain, lulusan SMA turun 4,37 %, lulusan SMK turun 0,75 %, dan pendidikan di bawah SD turun 2,84 %.

Data ini menunjukkan bahwa pengangguran di tingkat pendidikan rendah justru cenderung menurun, sementara di tingkat sarjana meningkat.

Salah satu penyebabnya adalah ketidaksesuaian keterampilan lulusan dengan kebutuhan industri, serta terbatasnya lapangan pekerjaan di sektor formal yang memerlukan kualifikasi tinggi.

IKLAN

Jumlah penduduk bekerja di Indonesia sekitar 145,77 juta orang dengan pembagian 59,40 % bekerja di sektor informal. 61, 25 % bekerja di sektor pertanian, perdagangan, serta industri pengolahan. Sementara itu, pekerja berstatus penuh waktu hanya mencapai 66,19 %, dan 25,81 % bekerja secara paruh waktu. (*)

Atim Laili

Jurnalis Hukum Kriminal

Berita Terkait

Back to top button