Ekonomi Bisnis

KSEI Catat 12,78 Juta Investor, Generasi Muda Rajai Pasar Modal Tanah Air

Mataram (NTBSatu) – Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 12,78 juta investor pada akhir April 2024.

“Jumlahnya naik 1,19 persen dibandingkan Maret 2024 yang tercatat sebanyak 12,63 juta investor. Jika dibandingkan dengan posisi April 2023, jumlah tersebut naik 17,46 persen (yoy) dari 10,88 juta investor,” tulis Laporan KSEI, Rabu, 29 Mei 2024.

Mengacu pada laporan tersebut, demografi investor di pasar modal Tanah Air masih didominasi oleh laki-laki dengan proporsi hingga 62,16 persen, dengan nilai aset sebanyak Rp1.211,06 triliun. Sementara, proporsi investor perempuan sebanyak 37,84 persen dengan total aset Rp325,24 triliun.

Dilihat dari wilayahnya, Pulau Jawa masih menjadi basis terbesar investasi dengan proporsi mencapai 67,64 persen. Total aset yang dimiliki oleh para pejuang pasar modal di tanah Jawa mencapai Rp4.855,25 triliun.

Kemudian, 16,71 persen investor berasal dari Pulau Sumatera mencatakan total aset senilai Rp100,21 triliun. Disusul investor di Pulau Kalimantan 5,33 persen yang mampu mengumpulkan aset hingga Rp136,52 triliun dan 5,34 persen investor berdomisili di Pulau Sulawesi dengan total aset Rp16,73 triliun.

Sementara sebaran 3,69 persen investor tanah air berasal dari Bali Nusra (Pulau Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB)) dan total asetnya mencapai Rp21,61 triliun. Terakhir, ada 1,28 persen investor di Pulau Maluku dan Papua dengan total aset senilai Rp6,09 triliun.

Berita Terkini:

Dari sisi usia, investor pasar modal dirajai oleh masyarakat yang berusia 30 tahun ke bawah dengan proporsi 55,79 persen dan total aset senilai Rp51,60 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menyampaikan sambutan secara daring pada acara Pasar Modal Goes to Young Generation pada 11 Januari 2024 mengatakan, pemerintah tengah mempermudah akses terhadap pasar modal dan berupaya menarik minat masyarakat, terutama generasi muda, melalui pemanfaatan platform digital.

Ia melihat, untuk menarik minat ataupun partisipasi masyarakat pada pasar modal, diperlukan pengetahuan terkait pasar modal. Di mana hal tersebut akan mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan dalam berinvestasi di pasar modal.

“Upaya Pemerintah adalah dengan inklusi pasar modal dengan kegiatan Pasar Modal Goes to Young Generation untuk mahasiswa dan siswa seluruh Indonesia. Dan diharapkan ini menjadi langkah pengenalan pasar modal kepada masyarakat, terutama para akademisi,” tandas Menko Airlangga. (STA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button