Tangisan Orang Tua PMI Korban Penyiksaan Majikan di Libya Pecah Saat Bertemu Anaknya
“Saya tidak tahu itu, saya tidak pikirkan yang penting anak saya bisa pulang dengan selamat hari ini dan berkumpul,” kata Nuridah.
Nuridah mengaku, dirinya tidak tahu permasalahan yang dialami anaknya selama di luar negeri. Bahkan, ia baru mengetahui anaknya bekerja sebagai PMI di Libya setelah dua bulan berada di sana.
“Soalnya anak kami setelah dua bulan di sana baru saya tahu anak saya di sana, tiba tiba ada masalah gini,” katanya
Baca Juga:
- Rute Baru Penerbangan Lombok – Malang Resmi Beroperasi
- DPRD Kota Mataram Pastikan tak Ada Program “Siluman” di APBD 2026
- Mataram Darurat Sampah, DLH Akui Kewalahan Hadapi Tumpukan 150 Ton Tiap Hari
- Sampaikan Keberatan ke Dewan, Hasil Seleksi Komisi Informasi NTB Diminta Dibatalkan
Nuridah mengetahui anaknya disiksa lewat video pendek yang dibagikan oleh anaknya pada pertengahan Juni kemarin. Mengetahui hal itu, Nuridah mencoba meminta bantuan kepada pemerintah hingga akhirnya bisa dipulangkan.
Tidak lupa juga, Nuridah mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu kepulangan anaknya.



