Syekh Abdul Gani
Pada masa jayanya kerajaan Islam Demak, peran ulama sangat penting di samping peran para elit kerajaan. Memperkokoh kedudukan pemimpin yang ada di singgasana merupakan salah satu fungsinya. Dalam banyak ilustrasi sejarah nusantara, hubungan yang erat antara seorang raja dan ulama bukan hal yang aneh.
Pemerintah Islam biasanya memilih seorang ulama yang dibekali kemampuan mumpuni sebagai mufti resmi. Mereka selanjutnya termasuk elit dengan sejumlah keistimewaan karena wawasan di bidang ilmu keislamannya yang luas. Mereka biasanya akan menangani urusan/ hukum agama.
Dalam bidang hukum misalnya, ulama memainkan peran sentral dalam membuat regulasi sekaligus menentukan pola kehidupan keagamaan umat Islam. Begitu pula yang terjadi di Dompu. Tidak berhenti sebagai pemberi legitimasi dan nasihat kepada Sultan, mereka juga menjalankan hukum Islam di kesultanan. Mereka menjadi penerjemah Islam ke dalam sistem kehidupan bermasyarakat di Dompu.
Sehubungan dengan interaksi yang baik antara seorang sultan dan ulama, sebuah teladan yang agung telah dicontohkan oleh Sultan Dompu Muhammad Salahuddin (1844-1870) pada masa pemerintahannya. Kisah ini tidak hanya merupakan teladan, tetapi juga warisan tradisi mulia yang pernah ditunjukkan oleh seorang pemimpin rakyat yang pernah hidup/ ada di Dompu. Sejarah mencatat bahwa hal-hal yang baik terus berkobar selama pemerintahannya.
Salah satu tonggak penting dalam perjalanan sejarah Kesultanan Dompu yakni masuknya pengaruh Islam. Ajaran Islam berhasil merubah secara prinsip aspek-aspek penting dalam sendi kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya perubahan dan penataan sistim dan bentuk kerajaan. Istilah karajaan pun berubah menjadi kesultanan yang kemudian dipimpin oleh seorang sultan secara turun temurun.
Lihat juga:
- GT World Challenge Asia 2025 Sukses Digelar di Sirkuit Mandalika, Pembalap dan Penonton Puas
- Selain Pengawas, Intip Syarat Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih
- Putra Gubernur Jawa Barat Lamar Wakil Bupati Garut Usai Laga Persib Bandung Vs Barito Putera
- FIFA Hukum Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Atas Aksi Diskriminatif Suporter
- Polsek Mataram Amankan 10 Remaja Dugaan Pengeroyokan di Kos-kosan
- Proyek Siluman Smart Class Seret Kadis Dikbud NTB ke Pengadilan