Seperti halnya dengan agama Hindu, proses masuknya Islam ke Dompu masih belum jelas. Hingga hari ini masih menjadi diskusi panjang mengenai kapan persisnya Islam masuk ke Dompu. Dalam buku Kronik Dompo: Catatan Sejarah Dompu, tertulis bahwa Islam masuk ke Dompu tahun 1528. Tahun ini persis dengan masa berakhirnya kekuasaan Majapahit di Dompu yang berlangsung dari tahun 1357 hingga 1528. Selain itu ada juga yang meyakini Islam masuk ke Dompu sekitar abad ke-13.
Selanjutnya, ada juga sumber yang menginformasikan bahwa masuknya Islam di Dompu diperkirakan tahun 1506 dan antara tahun 1540 – 1550. Dari sumber ini juga disebutkan bahwa cukup banyak mubalig Islam yang secara bergantian masuk ke Dompu dalam misi menyiarkan agama Islam.
Walau demikian, sejak Islam menjadi agama resmi, pola kehidupan masyarakat Dompu secara keseluruhan sangat mencerminkan nilai dan semangat yang diusung oleh agama ini. Mereka semakin Islami. Dalam sebuah laporannya, dua orang antropolog berkebangsaan Jerman menulis bahwa penampilan wanita di Dompu sangat dipengaruhi oleh Islam (Die Erscheinungsweise der Frauen in Dompo ist stark durch den Islam beeinfluft). Selanjutnya, mereka juga menulis bahwa Sultan adalah seorang muslim yang taat, sehinga siapapun yang datang ke Dompu akan menemukan mungkin satu-satunya tempat di nusantara dimana para wanitanya sering berkedurung (Baruko). Baruko terkadang suka disamakan dengan hijab ala orang-orang modern dewasa ini. Situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Dompu secara keseluruhan.
Masuknya Islam di Dompu terbilang cepat jika dibandingkan dengan daerah lain di Pulau Sumbawa. Raja menerima Islam dengan cepat disusul perkembangannya yang pesat. Berkembangnya Islam di Dompu tetap tidak bisa lepas dari peran para ulama. Merekalah yang mengenalkan hukum Islam kepada masyarakat Dompu yang sebelumnya menyembah berhala. Salah satu diantaranya yakni Syekh Abdul Gani.
Dengan tangan dingin dan keluhuran budi pekerti, Syekh Abdul Gani berhasil meletakkan dasar-dasar pemahaman Islam kepada orang Dompu, sebagai ikhtiar melegitimasi eksistensi Islam di Dompu saat itu. Suka atau tidak suka, itulah pengalaman masyarakat yang sebelumnya berada di bawah pengaruh kerajaan Majapahit yang beragama Hindu. Menerima Islam jelas bukan karena paksaan melainkan kesadaran penuh untuk mengakui kebenaran cahaya Islam. Kemudian orang-orang mulai belajar dan melaksanakan rukun Islam seperti salat.
Menurut salah satu sumber tertulis, merekalah yang telah membawa dan memperkenalkan ajaran Islam. Namun, kapan dan berapa lama proses Islamisasi itu berlangsung tidak diketahui. Sejauh ini belum ditemukan catatan yang valid mengenai kapan persisnya Islam masuk ke Dompu.
Lihat juga:
- GT World Challenge Asia 2025 Sukses Digelar di Sirkuit Mandalika, Pembalap dan Penonton Puas
- Selain Pengawas, Intip Syarat Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih
- Putra Gubernur Jawa Barat Lamar Wakil Bupati Garut Usai Laga Persib Bandung Vs Barito Putera
- FIFA Hukum Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Atas Aksi Diskriminatif Suporter
- Polsek Mataram Amankan 10 Remaja Dugaan Pengeroyokan di Kos-kosan
- Proyek Siluman Smart Class Seret Kadis Dikbud NTB ke Pengadilan